Sabtu, 29 Oktober 2016

FAKTA UNIK tentang UTS

Kini aku kuliah D4 kebidanan alih jenjang, aku harus mulai menyesuaikan diri karena dulu aku kuliah D3 bukan di tempat kuliahku sekarang ini. Lingkungan baru, dosen baru dan teman baru semoga menjadi semangat yang baru untukku. Dan ini bukan kali pertamaku mengikuti UTS (Ujian Tengah Semester) dulu waktu aku SD sampai SMA namanya mid semester, baru ketika kuliah di jawa aku tau istilah UTS ini. UTS kali ini memberi banyak pelajaran untukku dan berikut beberapa fakta unik tentang UTS kali ini menurutku "sebut saja aku Majidah"

1. SKS menjadi sistem belajar favorit mahasiswa

Yang pernah mendapat gelar mahasiswa pasti sudah tak asing lagi dengan istilah SKS (Sistem Kebut Semalam). Sistem ini hanya aku temui di bangku kuliah, dulu waktu di bangku sekolah aku sering banget dikasih Pekerjaan Rumah dan latihan soal tiap hari, secara tidak langsung ketika mengerjakannya aku sudah belajar, dan waktu sekolah materinya tak sebanyak kuliah sehingga waktu sekolah saat ujian kita belajar tidak sampai semalam suntuk, cukup menghafal yang intinya saja atau bahkan aku pernah gak belajar waktu sekolah. Namun beda cerita kalau aku  sudah bergelar MAHA siswa, dengan materi yang tidak nanggung nanggung banyaknya, kuliah full jamnya, tugas dikerjakan tinggal copy paste saja, organisasi banyak kegiatannya membuat tak ada waktu mengulang materi kuliahnya, sehingga SKS menjadi pilihannya. Sistem ini menurutku sangat menyiksa dan memaksa tubuh karena selama 5 hari mata selalu terjaga untuk membaca materi yang belum tentu dimengerti dalam semalam, namun paling tidak sempat dibaca semua, itu sudah cukup membuat tenang dan bahagia. Setelah UTS timbul lelah, lemas, lunglai sehingga aku ingin mencoba meninggalakn sistem ini.

Di semester 1 dan 2 aku sempat sekamar dengan teman yang menjadi mahasiswa terbaik di jurusan saat wisuda D3. Aku amati caranya belajarnya, membacanya bukan sekedar membaca tapi memahami, belajarnya bukan hanya dari dosen saja, tapi dari berbagai sumber dan  dia memang suka bidang kesehatan makanya dia semangat. Aku pun tidak begitu bisa mengikutinya karena aku dari kecil lebih suka bermain rumus menghitung dan sempat menolak kuliah di kebidanan. Al hasil belajar tanpa rasa suka dan bahagia tidak menghasilkan hal yang luar biasa. Aku pun pernah belajar seminggu sebelum UTS namun hasilnya apa? ketika ujian aku males belajar dengan alibi "kan kemarin sudah belajar" aku belajar dengan apa adanya dan hasil ujian pun apadanya. Selain itu semakin banyak membaca dan menhafal tanpa memahami membuat materi satu dengan yang lain sering tertukar. Semenjak itu aku pilih sistem SKS kembali. Dalam hati ingin mengubah kebiasaan diri karena aku tak ingin ujian hanya untuk mencari nilai yang tinggi, aku ingin memahami materi agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan negeri, namun hingga wisuda D3 aku tetap setia dengan SKS, namun aku ada yang perlu disyukuri adalah aku mulai mencintai profesi ini.

Sedangkan saat aku kuliah D4 kebidanan ini, aku mulai memperbaiki diri kembali, merubah cara belajarku, ini bukan hanya tentang SKS tapi tentang menghargai guru / dosen / ustadz saat menuntut ilmu (Adab murid kepada guru dipostingan selanjutnya saja ya). Pada intinya ketika kuliah fokus saja kuliah, pesan dari salah satu temanku dan katanya pesan itu dia dapat dari dosennya, dai berkata "Hargai siapapun orang yang berbicara di depanmu, karena apa yang ada pada diri orang tersebut belum tentu ada pada oranglain, setiap orang punya cara sendiri untuk menyampaikan sesuatu". Bagaimana kita berharap memahami pelajaran kuliah jika kita medengarkan dosen saja sambil bermain HP, sambil tidur,  ngobrol dengan sebelahnya, ini seperti berharap kenyang tapi malas menguyah makanan, kan impossible. Selain itu sepulang kuliah sempatkan waktu untuk mempelajari materi yang tadi disampaikan dosen, sedangkan pagi hari sebelum berangkat baca materi yang dulu untuk mata pelajaran hari tersebut. Hal itu yang sering dinasehatkan oleh para orangtua pada anaknya. Aku sangat yakin jika kita bisa melaksanakan hal tersebut kita pasti menguasai materi kuliahm, tapi menjalankan seperti itu butuh paksaan dan kebiasaan, ini sangat sulit jika belum menjadi aktivitas rutin. Oleh sebab itu dibiasakan, lakukan hal tersebut selama 40 hari maka itu akan jadi kebiasaan, jika 1 hari kita lalai atau tidak melakukannya maka hitungannya kembali ke hari pertama. Jika malas menerpa ingat hakikat kita hidup di dunia hanya sementara? Akan-kah selamanya kita jadi orang yang biasa biasa saja atau bahkan orang yang luar biasa buruknya, Jatah umur kita berapa sih? tidak ada yang tau kan. Andai hari ini, jam ini dan detik ini merupakan kesempatan terakhir untuk kita berusaha maka apa yang akan kita lakukan? pasti melakukan yang terbaik. Maka saat malas menerpa ingat selalu bahwa ini mungkin kesempatan terakhir kita untuk berusaha.

Aku pun masih seperti manusia pada umumnya, sering lalai dan masih berusaha mencintai kebaikan karena memang secara naluri manusia lebih suka mendekati hal buruk. Dan sedihnya UTS kali ini aku masih setia dengan SKS, karena ada kegitan di luar kuliah yang cukup bermanfaat sehingga sedikit mengurangi waktu luangku, sebenarnya masih ada waktu luang yang lain yang bisa digunakan untuk belajar hanya saja rasa malas dan lelah sering menghampiriku. Meski sama sama SKS sekarang dengan yang duku ada bedanya, kalau dulu aku begadang sampai malam lalu bangun mepet subuh namun kali ini aku tidur mepet waktu isya (setelah isya langsung tidur) lalu bangun lebih awal. Alhamdulillah cara ini lebih efektif karena pikiran kita setelah bangun tidur itu seperti telah di instal ulang, serta belum terkotori oleh pikiran buruk. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah yaitu

"Rasulullah Shalalluhualaiwasalam membenci tidur sebelum Isya dan bercakap cakap setelahnya" (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Barzah)

Sebuah riset terbaru juga telah menunjukan bahwa kurangnya waktu beristirahat pada malam hari dapat memicu resiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian para ahli dari Warwick Medical School yang dipublikasikan dalam European Heart Journal menyatakan bahwa tidur kurang dari enam jam setiap malam dapat meningkatkan risiko kematian akibat stoke hingga 15 % dan risiko kematian akibat serangan jantung melonjak hingga 50 %. Francesco Cappuccio, seorang profesor bidang epidemiologi dan pengobatan kardiovaskuler, beserta rekannya Dr. Michelle Miller, pakar ilmu kedokteran, membuat kesimpulan tersebut setelah memantau sekitar 470.000 orang di delapan negara selama kurun waktu 7- 25 tahun. Tren tidur larut malam dan dini hari adalah bom waktu bagi kesehatan kita. Penelitian lain menyebutkan bahwa waktu optimum untuk beristirahat pada malam hari adalah 7-8 jam. sedangkan, tidur lebih dari sembilan jam merupakan pertanda gangguan kesehatan.

Mari katakan putus pada SKS, sudah terbukti sistem ini membunuh kita secara berlahan dan tidak efektif untuk metode belajar, jika memang niat kita kuliah untuk menambah ilmu bukan sekedar lulus dan wisuda.

2. Penyesalan Post UTS yang tidak ada habisnya

Sudah begadang semalaman belajar, capek, ngantuk terus tiba tiba waktu mengerjakan soal pikiran bleng, zonk (soal yang keluar tidak sesuai perkiraan), lalu apa perasaanmu? kecewa, marah, jengkel itu pasti

Ada juga yang tak sempat belajar dengan maksimal dan ketika mengerjakan soal UTS bukan ngebleng lagi tapi bengong gak ngerti apa yang diinginkan dosen melalui soal itu. Berasa perintahnya bukan "pilihlah jawaban yang paling tepat" tetapi "pilihlah jawaban yang paling salah". Penyesalan pun hadir juga pada kondisi ini

Segala kondisi dan perasaan tersebut muncul ketika setelah keluar dari ruang ujian lalu saling bertanya
"eh soal no 3 apa jawabannya?"
"jawabannya B kan ada di handout"
"kan, bener feelingku, tadi aku mau jawab itu tapi ragu, jadi aku ganti D"
"kalau no 7 apa?" .........dan seretusnya ........... Sampai stress mikirinnya, padahal masih ada ujian yang selanjutnya namun pikiran kita masih saja tidak mau move on dari jawaban yang salah di ujian sebelumnya. Bukan berarti kita tidak boleh membahas soal, namun kita tidak boleh menyesal berlebihan, karena penyesalan yang berkelanjutan tidak akan pernah merubah jawaban kita yang sudah dikumpulkan oleh pengawas justru akan menganggu pelajaran selanjutnya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664)

Yang sudah ya sudah, mari kini kita perbaiki diri untuk fokus menjadi pribadi yang lebih baik, jika memang menyesal dengan segala pekerjaan kita maka untuk pekerjaan selanjutnya berusahalah dengan maksimal.

3. Mencontek sudah dianggap biasa

Mulai dari SD hingga SMA aku juga termasuk pelaku mencotek, hal ini sulit dihindarkan. Dilema bukan main ketika tau orang yang mencotek mendapatkan nilai bagus sedangkan aku yang jujur, belajar dan berusaha dengan maksimal justru dapat nilai jelek, itu mungkin alasan beribu ribu orang mencontek termasuk aku. Ketika kuliah kebiasaan itu sulit dihilangkan masih ada rasa ingin mencontek namun alhamdulillah aku dikelilingi orang yang baik, dan aku selalu mendapat posisi terdepan ketika ujian, tidak ada kesempatan mencontek lagi hiingga akhirnya sampai lulus D3 aku sudah mulai terbiasa dengan tidak mencontek.

Keburukan yang dianggap biasa akan menjadi kerusakan, lalu dimanakah letak keburukan mencontek? Mencontek menurutku adalah suatu pencurian pemikiran oranglain, jika orang yang dicontekin tersebut ridho diambil pemikirannya gimana? dua duanya berdosa karena melakukan sesuatu yang dilarang karena mencontek adalah suatu kebohongan.

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ  الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا


Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’" Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad (I/384); al-Bukhâri (no. 6094) dan dalam kitab al-Adabul Mufrad (no. 386); Muslim (no. 2607 (105)); Abu Dawud (no. 4989); At-Tirmidzi (no. 1971); Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (VIII/424-425, no. 25991); Ibnu Hibban (no. 272-273-at-Ta’lîqâtul Hisân); Al-Baihaqi (X/196); Al-Baghawi (no. 3574); At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.”

Sudah jelas kan dalam agama kita dilarang berbohong, makanya jangan mencontek jika ingin masuk surga. Selain itu mencontek yang bersifat membohongi kemampuan diri sendiri akan berdampak buruk di masyarakat, bagaimana mungkin ilmu kita bisa diamalkan jika hasil kemampuan kita yang diukur dari nilai saja merupakan kebohongan. Bisa jadi di masyarakat kita menjadi manusia yang tidak bermanfaat. Terlebih lagi kita seorang tenaga kesehtan jika nilai kita hanya hasil contekan bagaimana kita menangani pasien, mana mungkin kita mencontek saat di depan pasien, ini bahaya lho. Lagi pula aku belum pernah ditanya pasien berapa IPKmu waktu kuliah, bu bidan? Yang terpenting adalah kepahaman kita dalam materi dan aplikasinya bukan hanya sekedar nilai dan aku yakin jika kita pahami, nilai baik otomatis akan menyertai kita.

4. Masalah tak jadi penghambat

Hari pertama UTS mendapat pesan di group WA kelas bahwa seorang teman yang sudah bergelar ibu rumah tangga, suaminya kecelakaan sehingga tidak bisa mengikuti UTS untuk hari. SubhannaAllah ada saja masalah yang hadir di saat seperti ini, jika aku ada di posisi beliau aku tak tau apa yang akan aku rasa kecuali rasa khawatir pada suamiku. kita hanya bisa mendo'akan kebaikan bagi suami ibu tersebut. Hari pertama beliau ndak bisa ikut UTS, setelah bisa hadir di UTS ibu itu bercerita bahwa beliau sempat belajar di RS sambil menunggu suaminya tetap saja tidak bisa konsentrasi, tidak ada materi yang diingatnya. Namun karena beliau sudah memiliki pengalaman insyaAllah soal UTS bisa dikerjakan meski terbatas.

Oh ya aku kuliah di D4 ini sekelas dengan ibu ibu luar biasa, sebagian mereka kuliah sambil bekerja dan belum lagi masih memiliki tangungjawab sebagai ibu rumah tangga. Sungguh rasa kagum tak bisa tersembunyikan ketika melihat mereka belajar dengan semangat pemuda, membuat catatan kecil untuk mengulang materi karena mereka paham bahwa daya ingat mereka sudah tak sebaik saat masa muda dulu. Aku pun malu harusnya aku bisa berusaha lebih baik dari mereka. Terimakasih semangatnya para ibu.

5. Refreshing Post UTS

Ini cerita paling menbahagiakan, kita sekelas kenal belum genap 3 bulan, berasal dari sosial, ekonomi, dan budaya yang berbeda beda bahkan umur pun banyak yang terpaut jauh berbeda. Ada yang fresh graduate dan ada pula yang memiliki pengalaman kerja melebih umur yang fresh graduate, namun kita tampak seperti keluarga yang sudah lama kenal.

Rencana main memang sudah dibuat sejak kita belum mulai kuliah. Alhamdulillah terealisasi setelah UTS. Tak semua bisa ikut tetapi sebagian besar sudah cukup membuat bahagia. Mungkin kita hanya sekedar berfoto foto di hutan pinus lalu dilanjut makan besar di rumah bu nunuk (salah satu teman sekelas kita yang rumahnya dekat hutan pinus) namun hal ini sudah membuat begitu bahgia, canda tawa menyatukan segala keberbedaan. Kelas ini bisa ku sebut keluarga baruku. semoga kita bisa menjalani 1,5 tahun ini bersama dengan baik. amiin

Ini sebagian foto acara kita-kita





Jumat, 21 Oktober 2016

PETUNJUK RASULULLAH ﷺ SAAT MINUM

1. Menbaca Bismilah Sebelum dan Alhamdulillah Sesudah
Membaca bismilah sebelum makan dan minum serta menyebut alhamdulillah seusai makan memiliki pengaruh yang amat menajubkan yaitu memberi manfaat, menolak mudharat dan menambah kenikmatan. Imam Ahmad menegaskan, "kalau makanan memenuhi empat kriteria, maka ia adalah makanan yang sempurna : Bila dibacakan bismillah sebelum disantap, dibacakan alhamdulillah setelah disantap, dimakan oleh banyak orang dan merupakan makanan yang halal"
Diriwayatkan dengan shahih Rasulullah ﷺ bersabda :
"Apabila seorang dari kamu makan, maka sebutlah nama Allah. Bila lupa menyebut nama Allah pada awalnya, maka ucapkanlah : bismillah awwalahu wa akhirahu" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
 
2. Duduk Saat Minum
Diantara cara minum Rasulullah ﷺ adalah dilakukan dengan duduk. Diriwayatkan dengan shahih bahwa beliau pernah melarang minum sambil berdiri. Diriwayatkan juga dengan shahih bahwa Rasulullah ﷺ pernah memerintahkan orang yang minum sambil berdiri untuk memuntahkan minumannya. Namun juga diriwayatkan dengan shahih bahwa beliau sendiri pernah minum sambil berdiri. Sebagian kalangan menandaskan bahwa riwayat kedua ini me-mansukh-kan riwayat pertama. Segolongan ulama menyatakan bahwa anatara kedua riwayat tidak ada kontra indikasi, karena beliau minum sambil berdiri dalam keadaan mendesak. Beliau mendatangkan air Zamzam, saat orang-orang sedang berusaha mengambil air sumur itu, maka beliau pun ikut mengambilnya. sebagian mereka memberikan air itu kepada beliau, lalu beliau meminumnya dalam keadaan berdiri. sehingga beliau melakukan ini memang saat betul-betul dibutuhkan.
Minum sambil berdiri dapat menimbulkan banyak bahaya, diantaranya : air tidak bisa mengalir secara optimal, tidak bisa bertahan dalam lambung dengan tenang untuk kemudian disirkulasikan oleh liver ke seluruh organ tubuh. Air turun secara langsung ke lambung, dikhawatirkan akan terjadi konfrontasi dengan suhu panas dalam perut dan mengganggu proses pembakaran, terlalu cepat ke bagian bawah tubuh tidak secara betahap.

3. Larangan Minum dengan Sekaligus
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Jami'-nya dari Rasulullah ﷺ bahwa beliau bersabda : "janganlah kalian minum sekaligus seperti seekor unta, akan tetapi minumlah dua atau tiga kali teguk. Sebutlah nama Allah bila kalian minum. Pujilah Allah selesai kalian minum"
Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari hadist Anas bin Malik, ia menceritakan "Rasulullah ﷺ biasa bernafas saat meminum air sambil berkata :
"Cara itu lebih memuaskan, lebih enak dan lebih sehat"
Arti bahwa Rasulullah ﷺ bernafas saat minum, yakni bahwa beliau menjauhkan sejenak cangkir airnya dari mulutnya, lalu bernafas di luar, baru kemudian meneruskan minumnya, sebagaimana disyariatkan secara tegas dalam hadist lain :
"Apabila salah seorang di antara kalian minum. janganlah bernafas dalam air, tetapi hendaknya jauhkan dulu cangkir minumannya dari mulutnya."
Arti lebih memuaskan, yakni lebih mengeyangkan, lebih memenuhi selera dan menyembuhkan dari sakit dahaga. Air tersebut turun ke lambung beberapa kali. Siraman kedua dapat menutupi kekurangan siraman pertama untuk menenangkan rasa dahaga. Siraman ketiga lebih menyempurnakan lagi siraman kedua. Cara ini lebih selamat untuk menghadapi suhu panas lambung. Rasa haus yang digempur secara frontal tidak akan hilang sama sekali, lain halnya jika digempur dengan perlahan dan bertahap.
Lebih aman karena kemungkinan akibat penggempuran rasa haus secara spontan, yang dikhawatirkan dapat memadamkan proses pembakaran alami karena kuatnya rasa dingin air tersebut, atau setidaknya melemahkan proses tersebut sehingga mengakibatkan rusaknya proses metabolisme pada lambung dan liver dan juga menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit terutama sekali bagi penduduk negeri-negeri panas karena suhu panas alami dalam tubuh pada musim panas amat lemah.
Akibat lain dari kebiasaan meminum sekaligus adalah terjadinya penyumbatan saluran keongkongan akibat terlalu banyaknya air yang masuk sehingga sulit bernafas, namun jika seorang bernafas terlebih dahulu lalu baru meneruskan minumnya, ia akan selamat dari kemungkinan itu. Bahwa saat meneguk minuman pertama kali, uap yang berasal dari jantung dan liver naik ke atas karena masuknya air dingin ke dalam tubuh sehingga uap panas itu secara alami keluar. Kalau seseorang meneguk minumannya secara sekaligus, maka turunnya air dingin itu akan secara bersamaan terjadinya dengan naiknya uap ke atas sehingga saling tolak menolak dan dorong mendorong. itulah yang akhirnya mengakibatkan orang tersedak.
Abdullah bi Al-Mubarak, Al-Baihaqi dan ulama lainnya meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda:
"Kalau salah seorang kalian minum, hendaknya ia meneguknya seperti orang menghisap, bukan seperti orang menuang air. Penyakit liver itu diantaranya karena cara minum seperti itu"

4. Larangan Bernafas dalam Gelas
Bernafas di air minum, resikonya adalah menimbulkan bau busuk pada air minum yang tidak disukai oranglain, terutama sekali orang yang bau mulutnya mengalami perubahan buruk. Pokoknya secara umum napas orang yang minum akan tercampur ke dalam air tersebut
oleh sebab itu Rasulullah ﷺ  menggabungkan anatara larangan meniup air dan larangan terhadap bernafas dalam air dalam hadist At-Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh beliau, dari Ibnu Abbas  bahwa beliau menceritakan bahwa rasulullah ﷺ  melarang meniup air dan bernafas dalam air minum.

5. MenutupTempat Minum
Diriwayatkan oleh muslim dalam Shahih-nya dari hadits Jabir bin abdullah, ia menceritakan : aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :
"Tutuplah bejana dan tutuplah tempat minum, karena dalam satu tahun itu akan ada satu malam dimana wabah penyakit turun. Setiap kali wabah itu mendekati bejana yang tidak bertutup atau tempat minum yang tidak bertutup, pasti akan menaruhkan bibit penyakitnya di tempat tersebut"
Laits bin Saad-salah satu perawi hadist, menyatakan, "Orang - orang ajam di kalangan kami sangat takut terhadap malam itu dalam satu tahun, yakni di bulan Kanun Al-Awwal."
Diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah memerintahkan agar bejana itu diberi tutup meski hanya dengan sebatang kayu ranting. Dilintangkannya kayu ranting itu memiliki hikmah tersendiri, yakni untuk membiasakan seseorang untuk tidak lupa menutup bejananya, meski sesekali harus dengan ranting kayu. bisa jadi juga ada seekor lalat yang akan terjatuh, namun akhirnya ia hinggap di ranting tersebut dan tidak jadi jatuh karena ranting itu berfungsi sebagai jembatan baginya.
Diriwayatkan juga dengan shahih dari Rasulullah bahwa beliau pernah memerintahkan menutup bejana dengan membaca bismillah. Karena membaca bismilah saat menutup bejana dapat mengusir setan.

6. Minum Madu dengan Dicampur Air Dingin
Ini termasuk kiat menjaga kesehatan tubuh, yang tidak bisa dicapai oleh pengetahuan para pakar medis. Madu yang diminum dan bercampur air liur, bisa menghilangkan dahak, mencuci lambung dan menghialngkan kotoran yang lengket pada lambung serta mengeyahkan berbagai kotorannya, menghangatkan tubuh agar stabil, menghilangkan bebagai sumbatan pada tubuh serta memperbaiki kondisi liver, ginjal dan kandung kencing. madu lebih baik bagi lambung dibandingkan segala bentuk manis-manisan lainnya. hanya saja madu memang bebahaya bagi orang yang terkena penyakit kuning karena tajam. untuk menetralisirnya bisa dicampur dengan cuka buah, karena dengan cara ini madu kembali menjadi berkhasiat dan berguna sekali.
Minuman yang dikomposisikan antara yang manis dengan yang dingin, khasiatnya amat baik bagi tubuh, bahkan termasuk salah satu kiat terbaik menjaga kesehtan, menjaga stamina, energi tubuh, liver dan jantung. Air merupakan materi kehidupan hewan, tumbuhan tidak terkecuali manusia, tidak diragukan lagi bahwa segala sesuatu yang lebih mendekati suatu materi tubuh akan lebih mudah menjadi makanan baginya. Allah berfirman :
"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup .." (Al-Anbiya' : 30)
 Air dingin dapat meredam panas dan menjaga kelembaban alami tubuh disamping juga mengganti unsur-unsur tubuh yang hilang, melembutkan makanan dan memberi unsur makanan dapat menembus pembuluh darah. Sedangkan air dingin yang dicampur dengan unsur pemanis seperti madu, kismis, kurma atau gula bisa merubah menjadi berkhasiat untuk tubuh, menjaga kesehatannya. oleh sebab itu minuman yang paling disukai oleh Rasulullah adalah yang dingin dan manis. Air yang tawar hanya mampu memberi reaksi yang berkebalikan dari itu.

7. Air yang sudah didiamkan semalaman
Air yang sudah didiamkan semalaman lebih berkhasiat daripada yang diminum saat didapatkan secara langsung. Saat memasuki kebun Abul Haitsam bin Taihan, beliau bertanya "Ada sisa air yang terdinginkan semalaman dalam ghirbah kulit tidak?" seseorang mengambilkan air itu dan beliau meneguknya, Hadist ini diriwayatkan pula oleh Al-Bukhari dengan lafazh, "Sekiranya kalian memiliki air yang sudah didinginkan semalam dalam ghirbah kulit, kalau tidak, kami akan tenggak langsung dari mulut ghirbah"
Air yang sudah didinginkan semalaman tak ubahnya seperti adonan yang sudah diberi ragi, sementara air yang langsung diminum saat didapatkan tak ubahnya seperti jamur. Disamping itu, berbagai unsur tanah dan bumi memang terpisah dari air bila sudah diendapkan satu malam. Air yang diendapkan dalam ghirbah kulit dan sejenisnya memiliki khasiat yang halus, karena ghirbah kulit memiliki pori pori yang menyebabkan air bisa mersap ke dalamnya sehingga air tersebut lebih enak daripada air dalam keramik dan juga lebih dingin.

Sumber :
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2004. Metode Pengobatan Nabi ﷺ. Jakarta : Griya Ilmu
Abu Ammar dan Abu Fatiah Al-Adnani. 2015. Mirzanul Muslim Vol 1. Sukoharjo : Cordova Mediatama

Senin, 17 Oktober 2016

ADAB RASULULLAH ﷺ SAAT MAKAN


1. Cara duduk Rasulullah ﷺ saat makan
Diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
"Aku tidak akan makan sambil bersandar."
Beliau juga pernah bersabda :
" Sesungguhnya aku duduk sebagaimana layaknya seorang hamba duduk. Aku juga makan sebagaimana seorang hamba makan"
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya :
"Rasulullah pernah melarang seseorang makan sambil menelungkup"
Arti bersandar dalam hadist di atas di tafsirkan (sebagia ulama) dengan bersila. Ada juga yang menafsirkan, "bersandar pada sesuatu". Ada juga yang menafsirkan bahwa artinya adalah bersandar ke samping. salah satu dari tiga pengertian itu, bersandar ke samping itulah yang berbahaya saat makan, karena bisa menghalangi proses masuknya makanan secara alam dalam kondisi yang wajar sehingga akan sulit mencapai lambung bahkan bisa berakibat menekan lambung sehingga lambung tidak siap menerima makanan. Demikian juga karena posisi tubuh miring dan tidak tegak, makanan tidak akan mudah mencapai lambung.
Adapun dua penafsiran lainnya, termasuk cara duduk orang-orang yang sombong, berkebalikan dengan duduknya seorang hamba. oleh sebab itu. Rasulullah ﷺ bersabda, "aku makan sebagiamana seorang hamba makan." Beliau makan sambil duduk iq'a. diriwayatkan juga bahwa beliau juga pernah susuk dengan tawaruk, di atas kedua lututnya, saat beliau makan, telapak kaki kirinya diletakkan di pungung telapak kaki kanannya. Beliau melakukan itu karena ketawdhuan beliau terhadap Rabbnya, demi menjaga adab di hadapan-Nya, demi menghormati makanan dan orang yang makan bersama beliau. cara duduk beliau itu adalah cara duduk yang paling bermanfaat dan yang terbaik saat makan, karena seluruh organ tubuh berada pada posisinya yang alami sebagaimana diciptakan oleh ALLAH, selain kandungan cara duduk ini terhadap adab-adab yang mulia. Makanan akan terkonsumsi dalam kondisi terbaik seandainya seseorang menyantapnya dalam posisi yang sealami mungkin. Itu hanya bisa terjadi kalau seseorang duduk degan tegak lurus. cara duduk yang terburuk saat makan adalah dengan bersandar ke arah samping karena usus kecil dan berbagai organ metabolisme menyempit dalam kondisi demikian, sementara lambung sendiri tidak berada pada posisinya yang alami, karena posisinya justru tertekan ke lantai, sementara di belakangnya pungung dengan dibatasi beberapa organ tubuh metabolisme dan organ pernapasan.
Kalau yang dimaksudkan dengan bersandar di sini adalah bersandar di atas bantal atau kasur yang berada di bawah pinggul saat orang duduk, makan artinya adalah Rasulullah ﷺsaat makan tidak sambil menduduki bantal dan sejenisnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang sombong dan mereka yang gemar makan. Akan tetapi beliau lakukan adalah makan dengan susuk seperti yang dilakukan oleh seorang hamba.

2. Makan dengan tiga jari
Beliau bisa makan dengan menggunakan tiga jarinya. Itu cara terbaik dalam makan. makan dengan menggunakan dua jari atau satu jari amatlah tidak nyaman bagi orang yang makan, tidak menyenangkan dan kan mencapai waktu lama untuk bisa membuat kenyang. sementara organ-organ pencernaan juga tidak merasa nyaman saat menyambut suap demi suap makanan yang terpaksa ditelan juga dengan sulit seperti seorang apabila menerika haknya sebiji sebiji dan sejenisnya, tentu ia juga tidak merasa nyaman. sementara menyantap makanan dengan lima jari apalahi ditambah dengan telapak tangan akan menyebabkan makanan menyerbu lambung dan organ-organ pencernaan. bisa jadi seluruh organ tersebut akan kepayahan dan menyebabkan kematian, atau setidaknya menyesakkan lambung dan organ pencernaan lainnya. sehingga lambung sendiri tidak mampu menahannya, tidak merasa nyaman. cara makan terbaik adalah cara makan Rasulullah ﷺatau siapa saja yang mengikuti beliau, makan dengan tiga jari.

3. Tidak menggabungkan makanan tertentu
Setiap orang yang memperhatikan memakanan dan segala sesuatu yang dimakan Raulullah ﷺsetiap hari pasti akan mendapatkan bahwa beliau tidak pernah menggabungkan antara susu dengan ikan, antara susu dengan susu asam (yoghurt) atau antara dua jenis makanan yang sama-sama panas, sama-sama dingin, sama-sama lengket, sam-sama berserat kasar, sam-sama berunsur pencahar, sama-sama kental atau sama-sama cait. Beliau juga tidak pernah mencampurkab dua jenis makanan yang tidak mungkin dicampur, atau antara dua jenis makanan yang berunsur saling berlawanan, antara yang berserat kasar dengan yang berunsur pencahar, anatara yang sulit dicerna dengan yang mudah dicerna, antara makanan panggang dengan makanan yang dimasak, antara yang segar dengan yang sudah didendeng atau dikeringkan, anatara susu dengan telur, atau antara daging dengan susu. beliau juga tidak mau meyantap makanan saat masih panas, atau makanan kemarin yang dihangatkan lagi keesokan harinya, atau makanan yang berbau amis dan terlalu asin, seperti makanan yang diawetkan, acara dan ikana atau daging asin. karena semua jenis makanan tersebut memang berbahaya dan dapat menganggu kesehatan dan kondisi tubuh yang prima.
Beliau terkadang menyempurnakan gizi sebagian makanan dengan makanan lain, selama beliau bisa melakukannya. beliau menyempurnakan makanan yang panas dengan yang berunsur dingin, yang kering dengan yang berunsur lembab. Contohnya saat beliau menyantap timun dengan kurma atau menyantap kurma dengan minyak samin. Beliau juga biasa meminum juice kurma untuk menetralisir makan makanan yang tajam

4. Sunnah makan malam
Beliau juga memerintahkan agar kita bersantap malam meskipun hanya dengan segenggam kurma. Beliau menyatakan, "Meninggalkan makan malam bisa memepercepat penuaan" At-Tirmidzi menyebutkannya dalam Jami'-nya, juga oleh ibnu majah dalam Sunan-nya
Disebutkan juga oleh Abu Nu'aim : Rasulullah ﷺ melarang tidur sesudah makan. beliau menyatakan bahwa itu ternsuk penyebab kerasnya hati. oleh sebab itu di anata saran kalangan medis adalah bila seseorang ingin menjaga kesehatannya, setelah ia bersantap malam hendaknya ia berjalan beberapa langkah bila perlu hingga seratus langkah, baru tidur sesudanya. jangan langsung tidur, karena itu berbahaya sekali. Bahkan kalangan dokter muslim menganjurkan setelah makan malam sebaiknya shalat terlebih dahulu agar makanan betul-betul mencapai bagian bawah lambung sehingga mudah dicerna dan diproses secara baik.
Beliau juga tidak minum saat makan sehingga proses metabolisme menjadi rusak, terutama sekali apabila airnya dingin atasu panas, amatilah merusak sekali. Seperti dinyatakan oleh seorang penyair
"Janganlah sekali saja menyantap makanan panas dan dingin
atau saat masuk kamar mandi kalian meminum air
kalau kalian melanggarnya, jangan salahkan ke siapa-siapa jika penyakit menyerang perutmu sendiri...."
Minum air saat lelah atau habis oalhraga juga tidak baik, demikian juga sesuai berhubungan, badan. selasai makan atau sebelum makan langsung, atau sesusudah makan buah-buahan, meskipun pada sebaian makanan hampir tidak menjadi masalah. demikkian juga sesudah keluardari kamar mandi atau saat bangun tidur. semua hal tersebut dapat menganggu kesehatan. kebiasaan sama sekali tidak bisa dijadikan alasan, karena itu kebiasaan buruk yang biasa diunduh.

Sumber : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2004. Metode Pengobatan Nabi ﷺ. Jakarta : Griya Ilmu