Senin, 17 Oktober 2016

ADAB RASULULLAH ﷺ SAAT MAKAN


1. Cara duduk Rasulullah ﷺ saat makan
Diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
"Aku tidak akan makan sambil bersandar."
Beliau juga pernah bersabda :
" Sesungguhnya aku duduk sebagaimana layaknya seorang hamba duduk. Aku juga makan sebagaimana seorang hamba makan"
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya :
"Rasulullah pernah melarang seseorang makan sambil menelungkup"
Arti bersandar dalam hadist di atas di tafsirkan (sebagia ulama) dengan bersila. Ada juga yang menafsirkan, "bersandar pada sesuatu". Ada juga yang menafsirkan bahwa artinya adalah bersandar ke samping. salah satu dari tiga pengertian itu, bersandar ke samping itulah yang berbahaya saat makan, karena bisa menghalangi proses masuknya makanan secara alam dalam kondisi yang wajar sehingga akan sulit mencapai lambung bahkan bisa berakibat menekan lambung sehingga lambung tidak siap menerima makanan. Demikian juga karena posisi tubuh miring dan tidak tegak, makanan tidak akan mudah mencapai lambung.
Adapun dua penafsiran lainnya, termasuk cara duduk orang-orang yang sombong, berkebalikan dengan duduknya seorang hamba. oleh sebab itu. Rasulullah ﷺ bersabda, "aku makan sebagiamana seorang hamba makan." Beliau makan sambil duduk iq'a. diriwayatkan juga bahwa beliau juga pernah susuk dengan tawaruk, di atas kedua lututnya, saat beliau makan, telapak kaki kirinya diletakkan di pungung telapak kaki kanannya. Beliau melakukan itu karena ketawdhuan beliau terhadap Rabbnya, demi menjaga adab di hadapan-Nya, demi menghormati makanan dan orang yang makan bersama beliau. cara duduk beliau itu adalah cara duduk yang paling bermanfaat dan yang terbaik saat makan, karena seluruh organ tubuh berada pada posisinya yang alami sebagaimana diciptakan oleh ALLAH, selain kandungan cara duduk ini terhadap adab-adab yang mulia. Makanan akan terkonsumsi dalam kondisi terbaik seandainya seseorang menyantapnya dalam posisi yang sealami mungkin. Itu hanya bisa terjadi kalau seseorang duduk degan tegak lurus. cara duduk yang terburuk saat makan adalah dengan bersandar ke arah samping karena usus kecil dan berbagai organ metabolisme menyempit dalam kondisi demikian, sementara lambung sendiri tidak berada pada posisinya yang alami, karena posisinya justru tertekan ke lantai, sementara di belakangnya pungung dengan dibatasi beberapa organ tubuh metabolisme dan organ pernapasan.
Kalau yang dimaksudkan dengan bersandar di sini adalah bersandar di atas bantal atau kasur yang berada di bawah pinggul saat orang duduk, makan artinya adalah Rasulullah ﷺsaat makan tidak sambil menduduki bantal dan sejenisnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang sombong dan mereka yang gemar makan. Akan tetapi beliau lakukan adalah makan dengan susuk seperti yang dilakukan oleh seorang hamba.

2. Makan dengan tiga jari
Beliau bisa makan dengan menggunakan tiga jarinya. Itu cara terbaik dalam makan. makan dengan menggunakan dua jari atau satu jari amatlah tidak nyaman bagi orang yang makan, tidak menyenangkan dan kan mencapai waktu lama untuk bisa membuat kenyang. sementara organ-organ pencernaan juga tidak merasa nyaman saat menyambut suap demi suap makanan yang terpaksa ditelan juga dengan sulit seperti seorang apabila menerika haknya sebiji sebiji dan sejenisnya, tentu ia juga tidak merasa nyaman. sementara menyantap makanan dengan lima jari apalahi ditambah dengan telapak tangan akan menyebabkan makanan menyerbu lambung dan organ-organ pencernaan. bisa jadi seluruh organ tersebut akan kepayahan dan menyebabkan kematian, atau setidaknya menyesakkan lambung dan organ pencernaan lainnya. sehingga lambung sendiri tidak mampu menahannya, tidak merasa nyaman. cara makan terbaik adalah cara makan Rasulullah ﷺatau siapa saja yang mengikuti beliau, makan dengan tiga jari.

3. Tidak menggabungkan makanan tertentu
Setiap orang yang memperhatikan memakanan dan segala sesuatu yang dimakan Raulullah ﷺsetiap hari pasti akan mendapatkan bahwa beliau tidak pernah menggabungkan antara susu dengan ikan, antara susu dengan susu asam (yoghurt) atau antara dua jenis makanan yang sama-sama panas, sama-sama dingin, sama-sama lengket, sam-sama berserat kasar, sam-sama berunsur pencahar, sama-sama kental atau sama-sama cait. Beliau juga tidak pernah mencampurkab dua jenis makanan yang tidak mungkin dicampur, atau antara dua jenis makanan yang berunsur saling berlawanan, antara yang berserat kasar dengan yang berunsur pencahar, anatara yang sulit dicerna dengan yang mudah dicerna, antara makanan panggang dengan makanan yang dimasak, antara yang segar dengan yang sudah didendeng atau dikeringkan, anatara susu dengan telur, atau antara daging dengan susu. beliau juga tidak mau meyantap makanan saat masih panas, atau makanan kemarin yang dihangatkan lagi keesokan harinya, atau makanan yang berbau amis dan terlalu asin, seperti makanan yang diawetkan, acara dan ikana atau daging asin. karena semua jenis makanan tersebut memang berbahaya dan dapat menganggu kesehatan dan kondisi tubuh yang prima.
Beliau terkadang menyempurnakan gizi sebagian makanan dengan makanan lain, selama beliau bisa melakukannya. beliau menyempurnakan makanan yang panas dengan yang berunsur dingin, yang kering dengan yang berunsur lembab. Contohnya saat beliau menyantap timun dengan kurma atau menyantap kurma dengan minyak samin. Beliau juga biasa meminum juice kurma untuk menetralisir makan makanan yang tajam

4. Sunnah makan malam
Beliau juga memerintahkan agar kita bersantap malam meskipun hanya dengan segenggam kurma. Beliau menyatakan, "Meninggalkan makan malam bisa memepercepat penuaan" At-Tirmidzi menyebutkannya dalam Jami'-nya, juga oleh ibnu majah dalam Sunan-nya
Disebutkan juga oleh Abu Nu'aim : Rasulullah ﷺ melarang tidur sesudah makan. beliau menyatakan bahwa itu ternsuk penyebab kerasnya hati. oleh sebab itu di anata saran kalangan medis adalah bila seseorang ingin menjaga kesehatannya, setelah ia bersantap malam hendaknya ia berjalan beberapa langkah bila perlu hingga seratus langkah, baru tidur sesudanya. jangan langsung tidur, karena itu berbahaya sekali. Bahkan kalangan dokter muslim menganjurkan setelah makan malam sebaiknya shalat terlebih dahulu agar makanan betul-betul mencapai bagian bawah lambung sehingga mudah dicerna dan diproses secara baik.
Beliau juga tidak minum saat makan sehingga proses metabolisme menjadi rusak, terutama sekali apabila airnya dingin atasu panas, amatilah merusak sekali. Seperti dinyatakan oleh seorang penyair
"Janganlah sekali saja menyantap makanan panas dan dingin
atau saat masuk kamar mandi kalian meminum air
kalau kalian melanggarnya, jangan salahkan ke siapa-siapa jika penyakit menyerang perutmu sendiri...."
Minum air saat lelah atau habis oalhraga juga tidak baik, demikian juga sesuai berhubungan, badan. selasai makan atau sebelum makan langsung, atau sesusudah makan buah-buahan, meskipun pada sebaian makanan hampir tidak menjadi masalah. demikkian juga sesudah keluardari kamar mandi atau saat bangun tidur. semua hal tersebut dapat menganggu kesehatan. kebiasaan sama sekali tidak bisa dijadikan alasan, karena itu kebiasaan buruk yang biasa diunduh.

Sumber : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2004. Metode Pengobatan Nabi ﷺ. Jakarta : Griya Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar