Jumat, 03 Maret 2017

ANDAI AKU MATI


Kemarin siang, dengan suhu udara yang begitu hangat aku merasa mengantuk, jam di telfon genggamku menunjukan pukul 12 kurang beberapa menit. Teringat Sunnah Rasulullah tentang tidur di antara waktu dhuha dengan dzuhur, aku pun langsung merebahkan tubuh ini ke atas kasur. Tak lama terdengar suara adzan berkumandang, namun mataku terasa berat, kaki tak bisa diangkat disertai semutan, sedangkan seluruh tubuhku kaku tak dapar bergerak. Hal ini yang mungkin sering disebut dengan "Tindihan", menurut mitos ada hubungannya dengan setan, sedangkan yang pernah aku dengar menurut ilmu pengetahuan ini karena posisi tidur yang salah, biasanya terjadi pada posisi tidur tengkurap. Padahal tidurku begitu rilex, terlentang tanpa bantal atau benda lain disekitarku, lalu aku melihat sesosok wanita di kiriku, yang tak jelas wajahnya, dia kenakan pakaian putih berjalan mendekatiku lalu bayangan wanita itu semakin pudar dan hilang, tiba tiba kakiku semakin berat seperti ada yang menahannya. Aku paksa istigfar, meski bibirku sangat kaku, aku coba untuk membaca al-fatihah atau ayat kursi, namun itu sangat sulit. Beberapa menit aku melawan tubuh ini, alhamdulillah aku dapat membuka mataku. Aku tarik nafas berlahan tapi dalam untuk menenangkan pikiranku, "ternyata aku masih hidup". Aku begitu bersyukur, aku pikir ajal sudah datang. Sampai sekarang aku tak mengerti itu mimpi atau bukan.

Kejadian terbayang bayang kematian ini tak hanya sekali ku rasakan. Dulu, aku tak ingat tepatnya tanggal berapa, namun sepertinya aku masih duduk di bangku SMA. Aku bermimpi tak ada orang yang mendengarkanku ketika aku berusaha berbicara dengannya, dengan memakai mukena aku berjalan ke sana kemari. Dalam mimpiku itu aku menatap sebauh cermin, aku menangis, aku tau ini mimpi, aku ingin bangun dari tidurku. Singkat cerita aku menemukan sebuah jasad dan aku pun tidur di jasad itu dan terbangun. Tubuhku berkeringat, aku tenangkan diri, mimpi ini seperti sesuatu yang digambarkan di film horor. Seorang roh berusaha berbicara dengan manusia yang masih hidup. Aku pun menyimpulkan mimpiku ini bisa jadi karena efek menonton TV sehingga bayangannya sampai ke mimpi, namun hal ini cukup membuatku gelisah. Andai aku mati apa yang akan ku jelaskan pada malaikat, aku banyak lalai.

Ada kejadian lagi tentang mengingat kematian, namun ini bukan mimpi hanya sebuah pikiranku sehingga menimbulkan rasa ketakutan. Saat itu aku baru saja menyelesaikan kuliah D3ku, aku akan menjalani ujian kompetansi setelah itu tinggal persiapan wisuda. Aku tidak tahu darimana pikiran aneh ini, aku selalu membayangkan jika aku mati gimana ibu dan keluargaku padahal aku akan wisuda. Jika aku mati bagaimana tanggapan orang yang mengenalku, akan kah mereka kehilanganku. Jika aku mati lalu belum shalat bagaimana pertangungjawabanku pada Allah. Aku memang sangat ketakutan namun tetap aku bersyukur atas kejadian ini aku semakin giat beribadah, karena aku sangat takut jika 5 menit lagi jantungku berhenti memompa darah ke seluruh tubuh maka aku sudah tidak dapat beramal dan bertobat. Karena ini aku pun sempat trauma mengendarai motor, aku malas berpergian, sehari hari hanya di rumah saudaraku saja. YAng ada di bayanganku jika aku kecelakaan lalu mati. Aku memang beberapa kali hampir kecelakaan, namun Alhamdulillah yang telah memberikan aku keselamatan agar aku dapat berusaha menghapus dosaku dengan amal kebaikan. Setelah beberapa kali terpaksa mengendarai motor karena harus ke kampus ikut bimbingan ujian kompetensi, Alhamdulillah yang telah menghilangkan rasa takutku yang berlebihan dan memberikan ketenangan hati.

Peristiwa-Peritiwa itu cukup jadi pelajaran, bahwa ketika benar benar itu adalah waktuku untuk kembali kepada Sang Maha Kuasa rasanya aku akan sangat menyesal atas segala kesempatan yang Allah berikan tapi tak aku pergunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ku hirup pelan pelan oksigen yang telah Allah berikan gratis, ku rasakan peredarahan darah dalam tubuhku, seakan aku lupa 21 tahun lebih Allah berikan aku kondisi yang begitu baik daripada yang lain, namun tetap saja aku masih sering mengeluh, merintih, menyalahkan takdir Allah, harusnya aku mulai sadar masih banyak orang yang tak mendapatkan kesempatan untuk memiliki anggota tubuh sempurna, merasakan haus dan lapar, memiliki keluarga yang utuh, dan yang paling utama nikmat islam dan iman. Tak semua orang mendapatkan apa yang telah Allah pinjamkan padaku.

Aku pernah mendengar sebuah ceramah dari ustadz Khalid Basalamah, ketika kita tertimpa musibah dan merasa diri paling menderita, maka carilah orang yang lebih menderita. Misalnya ada yang sakit demam, masih ada orang yang tak hanya sakit demam saja tapi ditambah rematik dan lain sebagainya. Sehingga jangan pernah merasa paling menderita di dunia ini, masih banyak orang yang tak seberuntung diri ini, Allah memberikan ujian sesuai kadar kemampuan hamba-Nya dan hakikat ujian adalah bukti sayang Allah kepada kita untuk meningkatkan derajat kita di sisi-Nya. Ada 2 hal yang akan membuat orang tenang yaitu, kita harus tau ajal pasti akan datang, mau sehat atau sakit, tua atau muda, ajal bisa datang kapan saja jadi tak perlu khawatir tetang kematian, kita cukup mengisi penantian kematian dengan amal kebaikan. Hal yang kedua adalah kita harus paham bahwa Allah sudah menakdirkan rezeki untuk kita, tidak mungkin rezeki kita diambil oranglain, sehingga tak perlu iri dan dengki dengan apa yang dimiliki oranglain. Jika kau iri dengan apa yang oranglain miliki berupa nikmat dunia maka ingatlah apa yang berada disisi Allah untuk orang bertaqwa itu jauh lebih indah daripada dunia. Dunia dan isinya terlaknat kecuali dzikir dan orang yang berilmu. Jadi jangan berbangga dengan nikmat dunia.

Ingat mati itu bukan sesuatu yang salah justru dianjurkan, namun takut mati yang tidak diperbolehkan. Penyakit yang disebut Al Wahn yaitu cinta dunia dan takut mati ini yang membuat muslim menjadi sangat lemah, sesuai dengan hadist Rasulullah.

Rasulullah saw bersabda, “Akan tiba suatu saat di mana seluruh manusia bersatu padu melawan kalian dari segala penjuru, seperti halnya berkumpulnya manusia mengelilingi meja makan.”
Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah jumlah Muslim pada saat itu sedikit?”

Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. 

Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani)

"Ya Allah bukan aku takut mati hanya saja aku takut meninggalkan dunia ini dalam keadaan hina"

Kamis, 02 Maret 2017

THE POWER OF MENULIS

Dulu saya tidak suka membaca, saya lebih suka menghitung dan akrab dengan angka. Jika ada pelajaran yang mengharuskan muridnya membaca seperti mata pelajaran IPS dan bahasa, secara otomatis nilai saya pas pasan atau bahkan di bawah standar. Novel dan komik yang merupakan buku favorite hampir semua orang, saya pun tidak tertarik untuk membacanya. Novel yang pernah saya baca sepertinya tak sampai 100 halaman dan itu saya baca karena ada tugas membuat referensi buku. Saya sering tertidur ketika membaca, bahkan membaca sms saja saya kadang ketiduran. ketika SMP kalau saya sulit tidur saya sms oranglain, dan ketika sms sudah balas biasanya saya sudah terlelap.

Hingga akhirnya Allah mendekatkan saya dengan orang-orang yang suka membaca, menulis, dan mencintai sastra. Terkadang saya heran dengan mereka kenapa ribet menggunakan kata khiasan jika ungkapan bisa dibicarakan secara to the poin. Saya pun sering mengejek beberapa teman yang puitis, tapi ejekan itu hanya sekedar becandaan. Inilah saya, jika saya mengejek oranglain maka sifat yang menjadi ejekan bisa menular ke diri saya. Saya mulai puitis, mengunakan kata kata yang ku anggap dulu ribet tapi ternyata membuat orang lebih tersentuh dan mengerti maksudku. Dengan sangat terpaksa saya pun suka membaca dengan cara membeli buku dan bertanggungjawab jawab untuk membacanya. Meski ilmu didapat tak hanya dengan membaca tapi tanpa membaca kita sulit untuk berbicara tentang hal yang berguna. Buku jendela dunia itu memang benar, kita tidak pernah ke luar negeri tapi dengan membaca buku kita tahu ada apa saja di sana.

Saat membaca buku karya Azhar Nurun Ala, seorang yang aku kenal, dia satu Alumni SD, SMP, SMA denganku, tetangga dusun, teman kakak kandungku, tapi mungkin beliau tak kenal aku. Ini untuk pertama kalinya saya membaca buku karya seseorang yang saya kenal. Dalam satu hari saya selesaikan membaca buku yang berjudul Jatuh itu. Beliau bukan ahli sastra melainkan lulusan gizi UI tapi beliau bisa jadi penulis, tanpa menghabiskan suara beliau bisa merubah banyak pemikiran orang. Mulai dari situ saya terpikir ingin menulis. Ini tips agar selalu bisa rutin menulis ala Kerajinan_kaki

1. Temukan motivasi menulis
Saya temukan beberapa motivasi menulis dari penulis

Azhar Nurun Ala
"Dorongan untuk menulis itu erat kaitannya dengan membaca. Membaca di sini bukan cuma membaca buku, tapi juga membaca sekitar, membaca situasi politik, dll. Terutama, membaca perasaan. Di situlah ceritanya dimulai, awalnya saya menulis untuk curhat. Sebagai terapi. Cuma itu. Sebelum akhirnya saya sadar bahwa ternyata sebuah tulisan bisa punya dampk yang begitu luas dan dalam. Akhirnya sekarang saya terus menulis, bukan cuma untuk terapi. Tapi juga untuk mengabadikan kebaikan. Sekaligus, mencari segenggam berlian."
Sumber : http://www.dwihandafirdaus.com

Ustadz Felix Siauw
"Aku menulis agar anak-anakku mengenal persis siapa ayahnya, bukan dari lisan orang lain tapi dari tulisan ayahnya" sunber : http://fakhrizal78.blogspot.co.id

Rezky
"Menjadi pejuang kebaikan. Pejuang harus bisa mengalahkan rasa lelah menjadi lillah. Sulit memang, muluk memang Tapi itulah yang menggerkan saya untuk terus menulis. Selain itu cara menulis saya pun berbeda. Bukan hanya menulis buku, artikel dan tulisan saja, tapi menciptakan program menulis. Contohnya saja 30 Day Writing Challenge. Bahagianya terasa banget ketika banyak oranglain terbantu dan tergerak untuk menulis"

Ada banyak lagi motivasi dari penulis lain namun pada intinya semua penulis ingin pembaca menjadi orang yang lebih baik ketika membaca tulisannya atau mungkin hanya sekedar ingin menghibur pembaca lewat tulisan. Tapi jika niat utama menulis hanya untuk mencari uang sepertinya kurang pantas, karena saya pernah membaca di internet tak terlalu banyak nobel yang diterima penulis dan saya juga pernah dengar dari penulis jika ingin menghasilkan uang maka lebih baik menulis, mencetak dan mendistribusikan sendiri bukan lewat penerbit. Namun kelebihannya jika menggunakan penerbit, lebih mudah dikenal terutama jika penerbitnya sudah terpecaya.

Balik lagi ke motivasi menulis ya, tentukan tujuan menulis mulai saat ini, ketika mulai bosan menulis ingat kembali tujuan, maka semangat menulis akan kembali pulih.

"Jika gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang maka sebaiknya kita mati meninggalkan tulisan kebaikan". Ingat ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariyah yang mengalir walaupun kita mati

2. Luangkan waktu
Jangan menunggu waktu luang tapi luangkan waktu. Nikmat yang sering kita lupakan adalah waktu luang, saya termasuk yang sering menyianyiakan waktu luang dengan menunda nunda segalanya begitu pula menulis. Ketika pagi datang kita katakan "nanti sore saja nulisnya", sore pun tiba "kayaknya enak malam, suasananya hening", hingga akhirnya malam "sudah mengantuk, besok lagi saja", terus terus akhirnya tidak ada satu judul yang ditulis. Cari waktu khusus di setiap hari untuk menulis, yang paling baik adalah pagi hari karena pikiran masih fresh, jika malam hari maka lelah akan mengalahkan tekad menulis, ide ide pun gagal muncul. Namun memang setiap individu berbeda, yang terpenting luangkan waktu, baik pagi, siang maupun malam.

3. Siapakan catatan
Pikiran kita seperti pisau semakin diasah semakin tajam. Jika jarang digunakan untuk menulis maka otak tidak tajam untuk memunculkan ide ide menulis. Karya tulis pun tidak terasa tajam untuk menyentuh hati pembaca.

Apapun bisa ditulis, mulai dari kenangan, kebahagiaan, ilmu, dan opini. Oleh sebab itu bawa catatan kecil kemanapun kita pergi, atau minimal HP, jika di perjalanan pergi le kantor, pulang kerja ada kejadian menarik langsung tulis garis besarnya. Setelah sampai rumah baru lah lengkapi tulisannya. Karena menurut pengalaman, saya suka lupa dengan apa yang akan saya tulis.

4. Jangan menulis
Saya pernah menghadiri seminar ustadz Burhan Shodiq, beliau mengatakan jika sedang tidak mood menulis jangan dipaksa, tutup laptopmu, pergilah ke toko buku, beli buku yang menarik setelah itu banting / lempar buku tersebut di atas kasur (agar tidak rusak) lalu katakan "aku akan menulis lebih bagus dari ini"

Yaps, jangan menulis dengan paksaan, maka hasilnya kurang maksimal, meski kita sudah menjadwalkan rutin menulis tiap hari, namun kualitas harus terjaga. Refreshkan pikiran dengan jalan jalan, diskusi, baca tulisan lama, baca buku hingga menemukan ide yang menarik lalu segera buka laptop dan tulis.

5. Buat Rencana Judul
Ketika ada challenge membuat judul tulisan untuk 10 hari saya sangat keberatan karena merasa dibatasi dengan apa yang saya tulis. Tapi ternyata fungsi dari rencana itu adalah ketika kita sedang kehabisan ide kita sudah punya rencana yang mengarahkan kita menulis, namun jika pada hari itu punya ide lain di luar rencana tidak masalah, bisa jadi ide pada hari itu lebih menarik. Saya juga pernah membaca tips disebuah buku, jika ingin menulis sebuah buku maka yang harus kita lakukan adalah membuat sinopsis dan daftar isi, karena ini kerangka utama dalam sebuah buku, tulisan kita bisa terarah lewat sini. Tapi jika ingin tulisannya mengalir begitu saja mungkin jadinya hanya tulisan curhatan, bukan berarti salah yang seperti ini lho, semua orang punya cara masing masing dalam menghasilkan sebuah karya tulisan.

Tips ini saya dapatkan dari beberapa sumber buku dan website karena saya tau pengalaman saya tidak banyak dalam dunia kepenulisan jadi tak pantas untuk diri ini memberikan tips.

Rabu, 01 Maret 2017

WACANA MEMBUKA KELAS ONLINE MERAJUT

Kecintaanku pada kerajinan tangan menghantarkanku untuk belajar merajut saat duduk dibangku SD. Kala itu, aku dan temanku sering main ke rumah guru ngaji setelah puang TPA. Suatu hari saat kita main ke sana untuk menonton TV guru ngaji kami yang sedang membuat sebuah boneka barbie dari untaian benang berwarna hitam, Aku langsung mendekatinya, pandanganku fokus pada tangannya yang sibuk merajut. Aku heran kok bisa dari benang yang panjang dapat menjadi sebuah bentuk bentuk yang indah hanya dengan bantuan besi yang panjangnya tidak melebihi panjang pena atau pencil dengan ujung seperti pengait, alat ini disebut hakpen. Mulailah timbul banyak pertanyaan tetang merajut di pikiranku.

Di hari lain pun aku dan temanku ingin mencoba membuat rajutan, alhamdulillah setelah 3 bulan lamanya barulah baju bonekaku jadi, namun temanku justru menyarah ditengah jalan sebelum berhasil membuat sebuah karya rajutan. Waktu terus berjalan, aku semakin akrab dengan benang dan hakpen. Sampai saat kuliah, aku bisa mendapatkan uang lewat hobiku ini. Aku sebenarnya lebih suka mengajari merajut daripada menjualnya, rasanya bahagia saja melihat oranglain bisa menggunakan karyanya sendiri sehingga lebih menghargai susah payahnya merajut, lebih hemat juga. Sehingga kalau ada teman yang ingin membeli produkku yang telah aku beri nama "Kerajinan Kaki", aku lebih merekomendasikan dia untuk mencoba membuat sendiri dulu, jika dia benar benar menyerah dan tidak mau, aku baru menerima pesanannya.

Sebuah kalimat "Jangan biarkan rezeki dari Allah berhenti di kamu", sangat menginspirasi aku untuk berbagi ilmu merajutku yang sedikit karena aku kurang mendalami teori merajut. Aku ingin membuat sebuah forum / group WA / Kelas online merajut untuk menjadi wadah diskusi tentang merajut dan berbagi info tentang rajutan. Selian itu hal ini didasari dari teman teman yang belum tuntas belajar merajut bersama aku tapi sudah berpisah denganku. Hanya masih bingung dengan sistem kelas merajutnya, bagi yang memiliki saran untuk rules kelas merajut online ini mohon komentar? dan satu lagi kendala yaitu merajut memang sulit jika hanya melalui video atau teori, namun insyaAllah dengan kemudahan yang Allah berikan semua akan lancar. Ditunggu ya kelas merajut online dari kerajinan kaki

Berikut karya dari Kerajinan Kaki dan Sahabat kerajinan kaki, semoga dapat memotivasi untuk belajar merajut.






































"Saat merajut rasanya bisa sambil berkhayal" sebuah penyataan orang yang telah merasakan sensasi merajut, apakah kalian ingin merasakannya, maka mari belajar merajut bersama Kerajinan Kak

Cek juga IG @Kerajinan_kaki

KEADAAN DAERAH MAYORITAS ISLAM

Aku pernah mengikuti sebuah kajian yang sangat menarik, materinya dikemas dalam video visual. Pembahasan hari ini adalah tentang indonesia, negeri yang begitu kaya, sebiji jagung bisa jadi ratusan biji jangung setelah 100 hari karena kesuburan tanahnya, lautan bagaikan surganya ikan, dengan jala kita sudah dapat membawa pulang ikan, belum lagi tambang emas yang dikuasai perusahaan asing. Namun kenapa di negeri yang kaya ini masih ada rakyat yang miskin, kesenjangan sosial yang tinggi, yang kaya begitu tampak kaya, dan yang miskin begitu sangat miskin. Aku tidak tau apa yang terjadi pada negeri ini, apa yang membuat negeri ini terus berkembang tanpa pernah tau kapan dinobatkan sebagai negara maju.

Itu hanya secuil keunikan negeriku, indonesia. Di negeri yang mayoritas rakyatnya beragama islam ini, rasa rasanya justru syariat islam sulit ditegakan. Tak ada berita buruk tentang islam yang media tidak tayangkan, sedangkan berita itu belum tentu benar, islam adalah agama sempurna jika ada kelemahan itu berasal dari umatnya yang tidak menjalankan sesuai ketentuan islam. Jika ada sesuatu yang baik, media lumpuh dan bisu, merasa tak terjadi apa apa.

Bank bank yang menjadi sumber riba ada dimana mana, sudah jelas riba itu dosa, bahkan dosa riba yang paling ringan adalah seperti berzina dengan orangtua. Bayangkan jika seorang anak berzina dengan ibu atau ayahnya, kebayang nggak? itu dosanya sebanding dengan dosa riba terendah. Kemungkinan besar ini yang membuat rakyatnya tidak dapat meningkatkan status ekonominya. Setiap pengen usaha urusannya sama riba hanya manusianya tak sadar jika itu dosa karena kata riba diganti bunga, yang mungkin di dalam benak manusia itu sesuatu yang wangi, indah dan menguntungkan. Ini permainan kata namun sangat mempengaruhi pemiran orang orang yang kurang ilmunya.

Islam mengajarkan menutup aurat, tapi anehnya di negeri yang jumlah muslimnya lebih dari 50% ini iklan produk banyak yang menggunakan wanita dengan pakaian yang tak sesuai syariat agama. Kalau dipikir apa hubungannya kulkas dengan wanita, bahan bangunan dengan wanita, tak ada kan, memang yang menggunkan bahan bangunan wanita, tapi banyak baleho atau papan iklan yang bergambar wanita untuk mempromosikan bahan bangunan, alat elektronik, dan produk lainnya. Belum lagi acara acara TV yang menyuguhkan wanita dengan pakaian kurang bahan, bolong sana sini, potongan minim sekali atau lebar tapi nerawang. Seakan kita lupa kewajiban sebagai umat islam.

Sudah terlalu banyak dosa yang sudah dianggap biasa oleh masyarakat indonesia. Namun aku cukup bersyukur kini negeri Indonesia sedikit lebih baik, mulai muncul kajian kajian islam dengan pengisi ceramah yang benar benar alim, wanita wanita mulai mengenakan pakaian syar'i, sunnah Rasulullah mulai ditegakkan. Harapan selalu ada untuk Indonesia lebih baik lagi, namun jangan pernah berpikir "Apa yang telah negara untuk kita?" tapi lupa dengan "Apa yang telah kita berikan untuk negeri ini?". Perubahan harus kita mulai dari diri kita sendiri, sesuai dengan yang telah dijelaskan Allah dalam firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11].

 Dari ayat ini, aku dan temanku memiliki banyak impian untuk desa tercinta. Kita berharap desa kita bisa lebih baik, namun kendalanya sejak SMA kami sudah jarang bersua di desa. Kita merantau ke pulau jawa sehingga kalau pulang 6 bulan sekali, di rumah pun tak lama. Bagaimana ingin melakukan perubahan jika beini adanya, kawan di desa pun aku tak banyak yang kenal dekat. Aku sedih jika mendengar kabar tentang pemuda desa yang putus sekolah, sering minum minuman keras, sedangkan yang memiliki kesempatan sekolah justru hamil di luar nikah, dan lebih parahnya masyarakatnya tak merasa itu sebuah masalah, meski mereka menyadari itu bukan sesuatu yang tidak baik mereka cukup berkata "ya mau gimana lagi". Rasanya mereka putus asa akan Rahmad Allah. Aku memang lemah dan bukan orang yang berpengaruh di desaku, tapi keinginanku sangat kuat untuk menjadikan Way Kekah, desa tercinta menjadi lebih baik, aku yakin hanya Allah yang dapat membantu mimpiku dangan temanku. Untuk kalian, mari bangun negeri berawal dari diri sendiri lalu lingkungan sekitar. Jika kita bisa berkomentar tetang pemerintah atau tindakan oranglain, harusnya kita tau saran apa yang lebih baik dari tindakannya itu, maka lakukanlah jangan hanya jadi manusia yang pandai menghujat saja.