1. Menbaca Bismilah Sebelum dan Alhamdulillah Sesudah
Membaca bismilah sebelum makan dan minum serta menyebut alhamdulillah seusai makan memiliki pengaruh yang amat menajubkan yaitu memberi manfaat, menolak mudharat dan menambah kenikmatan. Imam Ahmad menegaskan, "kalau makanan memenuhi empat kriteria, maka ia adalah makanan yang sempurna : Bila dibacakan bismillah sebelum disantap, dibacakan alhamdulillah setelah disantap, dimakan oleh banyak orang dan merupakan makanan yang halal"
Diriwayatkan dengan shahih Rasulullah ﷺ bersabda :
"Apabila seorang dari kamu makan, maka sebutlah nama Allah. Bila lupa menyebut nama Allah pada awalnya, maka ucapkanlah : bismillah awwalahu wa akhirahu" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
2. Duduk Saat Minum
Diantara cara minum Rasulullah ﷺ adalah dilakukan dengan duduk. Diriwayatkan dengan shahih bahwa beliau pernah melarang minum sambil berdiri. Diriwayatkan juga dengan shahih bahwa Rasulullah ﷺ pernah memerintahkan orang yang minum sambil berdiri untuk memuntahkan minumannya. Namun juga diriwayatkan dengan shahih bahwa beliau sendiri pernah minum sambil berdiri. Sebagian kalangan menandaskan bahwa riwayat kedua ini me-mansukh-kan riwayat pertama. Segolongan ulama menyatakan bahwa anatara kedua riwayat tidak ada kontra indikasi, karena beliau minum sambil berdiri dalam keadaan mendesak. Beliau mendatangkan air Zamzam, saat orang-orang sedang berusaha mengambil air sumur itu, maka beliau pun ikut mengambilnya. sebagian mereka memberikan air itu kepada beliau, lalu beliau meminumnya dalam keadaan berdiri. sehingga beliau melakukan ini memang saat betul-betul dibutuhkan.
Minum sambil berdiri dapat menimbulkan banyak bahaya, diantaranya : air tidak bisa mengalir secara optimal, tidak bisa bertahan dalam lambung dengan tenang untuk kemudian disirkulasikan oleh liver ke seluruh organ tubuh. Air turun secara langsung ke lambung, dikhawatirkan akan terjadi konfrontasi dengan suhu panas dalam perut dan mengganggu proses pembakaran, terlalu cepat ke bagian bawah tubuh tidak secara betahap.
3. Larangan Minum dengan Sekaligus
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Jami'-nya dari Rasulullah ﷺ bahwa beliau bersabda : "janganlah kalian minum sekaligus seperti seekor unta, akan tetapi minumlah dua atau tiga kali teguk. Sebutlah nama Allah bila kalian minum. Pujilah Allah selesai kalian minum"
Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari hadist Anas bin Malik, ia menceritakan "Rasulullah ﷺ biasa bernafas saat meminum air sambil berkata :
"Cara itu lebih memuaskan, lebih enak dan lebih sehat"
Arti bahwa Rasulullah ﷺ bernafas saat minum, yakni bahwa beliau menjauhkan sejenak cangkir airnya dari mulutnya, lalu bernafas di luar, baru kemudian meneruskan minumnya, sebagaimana disyariatkan secara tegas dalam hadist lain :
"Apabila salah seorang di antara kalian minum. janganlah bernafas dalam air, tetapi hendaknya jauhkan dulu cangkir minumannya dari mulutnya."
Arti lebih memuaskan, yakni lebih mengeyangkan, lebih memenuhi selera dan menyembuhkan dari sakit dahaga. Air tersebut turun ke lambung beberapa kali. Siraman kedua dapat menutupi kekurangan siraman pertama untuk menenangkan rasa dahaga. Siraman ketiga lebih menyempurnakan lagi siraman kedua. Cara ini lebih selamat untuk menghadapi suhu panas lambung. Rasa haus yang digempur secara frontal tidak akan hilang sama sekali, lain halnya jika digempur dengan perlahan dan bertahap.
Lebih aman karena kemungkinan akibat penggempuran rasa haus secara spontan, yang dikhawatirkan dapat memadamkan proses pembakaran alami karena kuatnya rasa dingin air tersebut, atau setidaknya melemahkan proses tersebut sehingga mengakibatkan rusaknya proses metabolisme pada lambung dan liver dan juga menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit terutama sekali bagi penduduk negeri-negeri panas karena suhu panas alami dalam tubuh pada musim panas amat lemah.
Akibat lain dari kebiasaan meminum sekaligus adalah terjadinya penyumbatan saluran keongkongan akibat terlalu banyaknya air yang masuk sehingga sulit bernafas, namun jika seorang bernafas terlebih dahulu lalu baru meneruskan minumnya, ia akan selamat dari kemungkinan itu. Bahwa saat meneguk minuman pertama kali, uap yang berasal dari jantung dan liver naik ke atas karena masuknya air dingin ke dalam tubuh sehingga uap panas itu secara alami keluar. Kalau seseorang meneguk minumannya secara sekaligus, maka turunnya air dingin itu akan secara bersamaan terjadinya dengan naiknya uap ke atas sehingga saling tolak menolak dan dorong mendorong. itulah yang akhirnya mengakibatkan orang tersedak.
Abdullah bi Al-Mubarak, Al-Baihaqi dan ulama lainnya meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda:
"Kalau salah seorang kalian minum, hendaknya ia meneguknya seperti orang menghisap, bukan seperti orang menuang air. Penyakit liver itu diantaranya karena cara minum seperti itu"
4. Larangan Bernafas dalam Gelas
Bernafas di air minum, resikonya adalah menimbulkan bau busuk pada air minum yang tidak disukai oranglain, terutama sekali orang yang bau mulutnya mengalami perubahan buruk. Pokoknya secara umum napas orang yang minum akan tercampur ke dalam air tersebut
oleh sebab itu Rasulullah ﷺ menggabungkan anatara larangan meniup air dan larangan terhadap bernafas dalam air dalam hadist At-Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh beliau, dari Ibnu Abbas bahwa beliau menceritakan bahwa rasulullah ﷺ melarang meniup air dan bernafas dalam air minum.
5. MenutupTempat Minum
Diriwayatkan oleh muslim dalam Shahih-nya dari hadits Jabir bin abdullah, ia menceritakan : aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :
"Tutuplah bejana dan tutuplah tempat minum, karena dalam satu tahun itu akan ada satu malam dimana wabah penyakit turun. Setiap kali wabah itu mendekati bejana yang tidak bertutup atau tempat minum yang tidak bertutup, pasti akan menaruhkan bibit penyakitnya di tempat tersebut"
Laits bin Saad-salah satu perawi hadist, menyatakan, "Orang - orang ajam di kalangan kami sangat takut terhadap malam itu dalam satu tahun, yakni di bulan Kanun Al-Awwal."
Diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah memerintahkan agar bejana itu diberi tutup meski hanya dengan sebatang kayu ranting. Dilintangkannya kayu ranting itu memiliki hikmah tersendiri, yakni untuk membiasakan seseorang untuk tidak lupa menutup bejananya, meski sesekali harus dengan ranting kayu. bisa jadi juga ada seekor lalat yang akan terjatuh, namun akhirnya ia hinggap di ranting tersebut dan tidak jadi jatuh karena ranting itu berfungsi sebagai jembatan baginya.
Diriwayatkan juga dengan shahih dari Rasulullah bahwa beliau pernah memerintahkan menutup bejana dengan membaca bismillah. Karena membaca bismilah saat menutup bejana dapat mengusir setan.
6. Minum Madu dengan Dicampur Air Dingin
Ini termasuk kiat menjaga kesehatan tubuh, yang tidak bisa dicapai oleh pengetahuan para pakar medis. Madu yang diminum dan bercampur air liur, bisa menghilangkan dahak, mencuci lambung dan menghialngkan kotoran yang lengket pada lambung serta mengeyahkan berbagai kotorannya, menghangatkan tubuh agar stabil, menghilangkan bebagai sumbatan pada tubuh serta memperbaiki kondisi liver, ginjal dan kandung kencing. madu lebih baik bagi lambung dibandingkan segala bentuk manis-manisan lainnya. hanya saja madu memang bebahaya bagi orang yang terkena penyakit kuning karena tajam. untuk menetralisirnya bisa dicampur dengan cuka buah, karena dengan cara ini madu kembali menjadi berkhasiat dan berguna sekali.
Minuman yang dikomposisikan antara yang manis dengan yang dingin, khasiatnya amat baik bagi tubuh, bahkan termasuk salah satu kiat terbaik menjaga kesehtan, menjaga stamina, energi tubuh, liver dan jantung. Air merupakan materi kehidupan hewan, tumbuhan tidak terkecuali manusia, tidak diragukan lagi bahwa segala sesuatu yang lebih mendekati suatu materi tubuh akan lebih mudah menjadi makanan baginya. Allah berfirman :
"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup .." (Al-Anbiya' : 30)
Air dingin dapat meredam panas dan menjaga kelembaban alami tubuh disamping juga mengganti unsur-unsur tubuh yang hilang, melembutkan makanan dan memberi unsur makanan dapat menembus pembuluh darah. Sedangkan air dingin yang dicampur dengan unsur pemanis seperti madu, kismis, kurma atau gula bisa merubah menjadi berkhasiat untuk tubuh, menjaga kesehatannya. oleh sebab itu minuman yang paling disukai oleh Rasulullah adalah yang dingin dan manis. Air yang tawar hanya mampu memberi reaksi yang berkebalikan dari itu.
7. Air yang sudah didiamkan semalaman
Air yang sudah didiamkan semalaman lebih berkhasiat daripada yang diminum saat didapatkan secara langsung. Saat memasuki kebun Abul Haitsam bin Taihan, beliau bertanya "Ada sisa air yang terdinginkan semalaman dalam ghirbah kulit tidak?" seseorang mengambilkan air itu dan beliau meneguknya, Hadist ini diriwayatkan pula oleh Al-Bukhari dengan lafazh, "Sekiranya kalian memiliki air yang sudah didinginkan semalam dalam ghirbah kulit, kalau tidak, kami akan tenggak langsung dari mulut ghirbah"
Air yang sudah didinginkan semalaman tak ubahnya seperti adonan yang sudah diberi ragi, sementara air yang langsung diminum saat didapatkan tak ubahnya seperti jamur. Disamping itu, berbagai unsur tanah dan bumi memang terpisah dari air bila sudah diendapkan satu malam. Air yang diendapkan dalam ghirbah kulit dan sejenisnya memiliki khasiat yang halus, karena ghirbah kulit memiliki pori pori yang menyebabkan air bisa mersap ke dalamnya sehingga air tersebut lebih enak daripada air dalam keramik dan juga lebih dingin.
Sumber :
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2004. Metode Pengobatan Nabi ﷺ. Jakarta : Griya Ilmu
Abu Ammar dan Abu Fatiah Al-Adnani. 2015. Mirzanul Muslim Vol 1. Sukoharjo : Cordova Mediatama