Sabtu, 12 November 2016

MOTIVASI DARI AIR

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia (Wikipedia)

Sebelum para ilmuan dapat menjelaskan siklus air tersebut, Allah sudah terlebih dahulu menjelaskannya dalam [Q.S  An-Nur : 43]
 
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ


Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan

Jenis Jenis Air dalam Fiqih
a. Thohur (Suci mensucikan)
    contoh : Air laut, sumur, mata air, sungai, salju, danau, hujan
b. Thohir (Suci, tidak mensucikan)
    Kehilangan sifat murninya (tidak berbau, tidak berasa dan  tidak berwarna)
    contoh : Air kelapa, air sirup, air teh, air kopi
c. Najis (Tidak boleh dipakai bersuci)
    contoh : air kencing, air terkena najis

Keajaiban Air

Rabu, 09 November 2016

ADAB-ADAB GURU dan PARA PENUNTUT ILMU

Pembahasan ini dikutip dari apa yang ditulis oleh Syaikh Ali bin Muhammad yang terkenal dengan sebutan Adh-Dhabba' Al-Mishri, dalam kitab beliau yang berjudul "Fathul Karim Al-Mannan Fii Adabi Hamalatil Qur'an", uraian secara singkat sebagai berikut :

Seorang guru tunanetra mengajari membaca muridnya yang juga tunanetra


Diantara adab-adab seorang mu'alim (guru/pengajar) adalah
  1. Hendaknya dia adalah seorang muslim yang telah baligh, berakal, tsiqah, terpercaya, sangat dhibat (kuat hapalannya), terhindar dari segala tuduhan, dan fasiq dari perbuatan yang akan menjatuhkan harga diri
  2. Ia mengikhlaskan niatnya hanya untuk mencari ridho Allah semata, bukan untuk mencari dunia, pujian manusia, kedudukan, atau pangkat dari ilmu yang dimilikinya
  3. Tidak boleh tamak terhadap apa yang diperbolehkan dari ilmu yang disampaikannya, baik berupa harta atau penghormatan meskipun hanya sedikit
  4. Tidak diperbolehkan mengambil upah dari ilmu yang diajarkannya, kecuali ilmu qira'ah/tajwid. (catatan para ulama berselisih pendapat tentang hukum menerima upah dari mengajarkan agama. namun, pendapat jumhur memperbolehkan menerima upah yang diberikan jika bukan atas keinginan sang mu'allim dan tidak mesyaratkan upah atas pekerjaannya itu)
  5. Hendaknya ia menghiasi dirinya dengan akhlak  yang mulia dan terpuji, yaitu zuhud terhadap dunia dan mengambil sedikit bagian darinya, tidak terlalu ambil peduli dengan dunia dan ahlinya. Ia juga senantiasa memiliki sikap lemah lembut dan bermanis muka, menzalimi sifat wara' dan khusyu', tenang dan beribawa, tawadhu' dan rendah hati serta membersihkan dirinya dari penyakit riya', hasad, dengki, ghibah, mencela selainnya meskipun yang dicela lebih hina darinya. ia juga menghindari sikap ujub dan sombong, demikian pula banyak bergurau
  6. Hendaknya ia menghiasi pandangannya dengan tidak menoleh kecuali karena suatu kebutuhan, demikian juga tangannya tidak digunakan karena suatu kebutuhan juga
  7. Hendaknya ia komitmen dengan kewajianan syar'i berikut sunnah-suhnnahnya, yaitu mencukur kumis, memanjangkan jenggotnya, memotong kukunya dan amalan-amalan lainnya (menjaga sunnah-sunnah fitrah)
  8. Hendaknya bersikap tenang dan selalu mentadabburi ayat-ayat Al-Qur'an, mengosongkan hatinya dari segala sesuatu yang akan menyibukan dirinya, kecuali jika hal itu diperlukan. seperti menunjukan kepada murid yang sedang membaca sesuatu dengan memukul tangannya ke tanah, atau memberi isyarat dengan kepalanya terhadap apa-apa yang terlewatkan oleh muridnya. Hendaknya ia juga bersabar atas muridnya, sehingga sang murid mengingat apa yang terlupa darinya, atau ia mengingatkan apa yang dilupakan oleh sang murid
  9. Hendaknya mengenakan pakaian yang paling baik yaitu yang berwarna putih dan bersih, ia harus menghindari berbagai corak pakaian terlarang yang mengandung unsur tasyabuh dan tidak layak dipakai oleh seorang guru
  10. Hendaknya selalu muraqabah terhadap Allah baik dalam keadaaan tersembunyi maupun terang-terangan dan ia harus menyerahkan segalanya kepada Allah
  11. Jika ia telah sampai pada majelisnya, hendaknya menunaikan shalat dua raka'at, lebih dianjurkan lagi jika majelisnya itu berada di dalam masjid
  12. Hendaknya ia memperluas majelisnya agar para hadirin yang mendengarkan upacaranya dapat leluasa, ia harus selalu ceria dan bermuka manis, menanyakan tentang keadaan murid-muridnya dan juga mereka yang tidak hadir dalam majelis tersebut
  13. Hendaknya ia selalu menekankan dan menganjurkan agar murid-muridnya rajin dan selalu bersungguh-sungguh dalam thalabul 'ilmi, mengingatkan akan keutamaan menyibukan diri dalam membaca Al-Qur'a dan ilmu-ilmu syari'at. semua itu dengan tujuan agar para murid memiliki semangat dan kesungguhan dalam menuntut ilmu
  14. Seorang mu'allim juga harus menekankan kepada muridnya untuk bersikap zuhud kepada oranglain bersikap zuhud kepada dunia dan memalingkan mereka untuk tidak tunduk kepada dunia serta menjauhkan mereka dari segala kemewahan
  15. Seorang mu'allim juga harus bersabar terhadap sikap yang kurang baik bagi murid-muridnya
  16. Seorang mu'allim harus menekankan keikhlasan murid-muridnya dalam segala amal perbuatan, serta selalu muraqaba kepada Allah, segala amal perbuatan, bersikap jujur dan benar dalam segala tinfakan, serta selalu muraqabah kepada Allah atas setiap pekerjan

Diantara adab seorang murid (penuntut ilmu) adalah
  • Semua sikap terpuji yang harus dimiliki oleh guru seharusnya juga dimiliki oleh seorang murid
  • Hendaknya ia benar-benar memanfaatkan waktunya untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya
  • Hendaknya ia memilih guru yang benar-benar ahli dalam bidangnya, mumpuni ilmu agamanya dan diakui keilmuannya
  • Hendaknya ia membersihkan diri dan jiwanya dari segala kotoran hati agar dengan mudah ia menerima Al-Qur'an, menghapalnya dan mengembangkannya
  • Hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam belajar, rakus terhadap ilmu dan memanfaatkan seluruh waktunya untuk hal itu
  • Hendaknya ia tidak merasa cukup dengan ilmu yang sedikit yang ia peroleh, namun jangan juga membebani dirinya untuk mempelajari sebuah ilmu yang justru akan membosankannya atau menghilangkan ilmu lainnya yang telah dikuasainya
  • Hendaknya ia menjaga hapalannya, dan jangan merasa sombong dengan keberhasilan ilmu yang diraihnya, juga jangan merasa dengki dengan keberhasilan yang dicapai oleh murid lainnya
  • Seorang murid hendaknya memandang wajah gurunya dengan pandangan penuh hormat, ia juga harus meyakini akan kemahiran dan keilmuan yang dimiliki oleh gurunya, karena hal itu akan mengantarkan dirinya untuk dapat mengambil manfaat dari apa yang disampaikan dan memudahkan baginya untuk mencerna ilmu yang didapatnya
  • Seorang murid harus selalu hormat dan beradab serta mengagungkan dan bersikap tawadhu' dihadapan gurunya, meskipun orang yang mengajarkannya lebih muda usianya atau lebih rendah nasab keturunannya
  • Ia tidak boleh merasa kenyang (pandai) karena sepanjang waktu menemaninya, namun ia harus tetap mengikutinya dan bermusyawarah dalam setiap urusannya, menerima ucapannya dan pada saat duduk dihadapannya, maka duduklah layaknya duduk seorang murid bukan duduknya seorang guru
  • Jangan masuk rumah guru untuk menemuinya kecuali dengan meminta izin sebelumnya, engkau menunjuknya dengan jari tangannya dan hendaknya tetap mendahulukan ridhanya meski tidak sesuai dengan inginan hati murid
  • Jangan menyebarkan rahasianya, jika murid menemukan kekurangan pada gurunya, maka jadilah seolah-olah murid lah yang belum paham akan perkataannya dan jangan sekali-kali murid membanding-bandingkan dirinya dengan guru-guru lainnya. Jangan pula mengatakan bahwa si fulan telah menyelisihi ucapan guru tersebut. Murid juga harus menolak orang mengghibahnya jika mampu
  • Jangan sekali kali duduk di tengah-tengah lingkaran majelis, kecuali karena darurat. jangan pula duduk diantara dua orang kecuali jika orang tersebut mengizinkan
  • Jika mau duduk, hendaknya ia memperluas majelisnya dan beradab terhadap kawannya serta orang-orang yang hadir dalam majelis gurunya
  • Janganlah seorang murid mengangkat suara terlalu melengking, dan jangan sampai orang yang mendengar ucapannya menertawakannya, jangan terlalu banyak bicara kecuali karena kebutuhan
  • Janganlah ia menengok ke kanan dan kekiri tapa suatu keperluan namun hendaknya ia menghadapkan wajahnya kepada sang guru dan memperlihatkan semua icapannya dengan penuh seksama
  • Janganlah seorang murid memaksa gurnya untuk mendengarkan bacaannya atau menjawab pertanyaannya pada saat sang guru sedang malas untuk ditemui, atau dalam kondisi sibuk. demikian pula ketika mereka dalam keadaan lapar dan haus, gelisah dan sedih dan keadaan yang serupa yang semua itu akan menyusahkan gurunya.

Dari Abdullah bin Amru bin Ash ia berkata, "Rasulullah bersabda :
"Bukan termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi orangmuda (anak kecil) diantara kami dan tidak menghargai kemuliaan orang tua (termasuk ulama) diantara kami"
Dari Abu Musa Al-Asy'ari, ia berkata, "Rasulullah bersabda :
"Diantara wujud mengagungkan Allah adalah menghormati orangtua muslim yang telah beruban, memuliakan penghapal Al-Qur'an (ulama) yang tidak keterlaluan maupun tidak meremehkan dalam mengamalkan Al-Qur'an dan menghormati penguasa muslim yang adil"

Adab guru dan murid ini harus dipelihara, agar ilmu yang dipelajari dan diajarkan berkah dan mendatangkan ridho Allah. Seorang guru (apalagi murid) hendaknya tidak pernah merasa puas dalam menuntut ilmu. Sebagaimana Rasulullah senantiasa berdo'a kepada Allah
"Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan" ( QS. Thaha [20] : 114)

Ketekunan mencari ilmu dan menjaga adab-adabnya telah dicontohkan oleh nabi Musa yang rela belajar kepada Khidir, yang tingkat kenabiannya dan keilmuannya sebenarnya di bawah nabi Musa dan nabi Musa toh tidak malu belajar kepada khidir
Musa berkata kepada khidir :"bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantaea ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadaku?" (QS. AL-KAHFI [18] : 66)
Nabi Musa juga menegaskan kesiapannya untuk sabar dan taat terhadap peraturan guru barunya tersebut :
Musa berkata : "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak menentangmu dalam sesuatu urusan pun" (QS. Al-Kahfi [18] : 69)

Sumber : Abu Ammar dan Abu Fatiah Al-Adnani. 2015. "Mirzanul Muslim 1" Sukoharjo : Cordova Mediatama 

Sabtu, 29 Oktober 2016

FAKTA UNIK tentang UTS

Kini aku kuliah D4 kebidanan alih jenjang, aku harus mulai menyesuaikan diri karena dulu aku kuliah D3 bukan di tempat kuliahku sekarang ini. Lingkungan baru, dosen baru dan teman baru semoga menjadi semangat yang baru untukku. Dan ini bukan kali pertamaku mengikuti UTS (Ujian Tengah Semester) dulu waktu aku SD sampai SMA namanya mid semester, baru ketika kuliah di jawa aku tau istilah UTS ini. UTS kali ini memberi banyak pelajaran untukku dan berikut beberapa fakta unik tentang UTS kali ini menurutku "sebut saja aku Majidah"

1. SKS menjadi sistem belajar favorit mahasiswa

Yang pernah mendapat gelar mahasiswa pasti sudah tak asing lagi dengan istilah SKS (Sistem Kebut Semalam). Sistem ini hanya aku temui di bangku kuliah, dulu waktu di bangku sekolah aku sering banget dikasih Pekerjaan Rumah dan latihan soal tiap hari, secara tidak langsung ketika mengerjakannya aku sudah belajar, dan waktu sekolah materinya tak sebanyak kuliah sehingga waktu sekolah saat ujian kita belajar tidak sampai semalam suntuk, cukup menghafal yang intinya saja atau bahkan aku pernah gak belajar waktu sekolah. Namun beda cerita kalau aku  sudah bergelar MAHA siswa, dengan materi yang tidak nanggung nanggung banyaknya, kuliah full jamnya, tugas dikerjakan tinggal copy paste saja, organisasi banyak kegiatannya membuat tak ada waktu mengulang materi kuliahnya, sehingga SKS menjadi pilihannya. Sistem ini menurutku sangat menyiksa dan memaksa tubuh karena selama 5 hari mata selalu terjaga untuk membaca materi yang belum tentu dimengerti dalam semalam, namun paling tidak sempat dibaca semua, itu sudah cukup membuat tenang dan bahagia. Setelah UTS timbul lelah, lemas, lunglai sehingga aku ingin mencoba meninggalakn sistem ini.

Di semester 1 dan 2 aku sempat sekamar dengan teman yang menjadi mahasiswa terbaik di jurusan saat wisuda D3. Aku amati caranya belajarnya, membacanya bukan sekedar membaca tapi memahami, belajarnya bukan hanya dari dosen saja, tapi dari berbagai sumber dan  dia memang suka bidang kesehatan makanya dia semangat. Aku pun tidak begitu bisa mengikutinya karena aku dari kecil lebih suka bermain rumus menghitung dan sempat menolak kuliah di kebidanan. Al hasil belajar tanpa rasa suka dan bahagia tidak menghasilkan hal yang luar biasa. Aku pun pernah belajar seminggu sebelum UTS namun hasilnya apa? ketika ujian aku males belajar dengan alibi "kan kemarin sudah belajar" aku belajar dengan apa adanya dan hasil ujian pun apadanya. Selain itu semakin banyak membaca dan menhafal tanpa memahami membuat materi satu dengan yang lain sering tertukar. Semenjak itu aku pilih sistem SKS kembali. Dalam hati ingin mengubah kebiasaan diri karena aku tak ingin ujian hanya untuk mencari nilai yang tinggi, aku ingin memahami materi agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan negeri, namun hingga wisuda D3 aku tetap setia dengan SKS, namun aku ada yang perlu disyukuri adalah aku mulai mencintai profesi ini.

Sedangkan saat aku kuliah D4 kebidanan ini, aku mulai memperbaiki diri kembali, merubah cara belajarku, ini bukan hanya tentang SKS tapi tentang menghargai guru / dosen / ustadz saat menuntut ilmu (Adab murid kepada guru dipostingan selanjutnya saja ya). Pada intinya ketika kuliah fokus saja kuliah, pesan dari salah satu temanku dan katanya pesan itu dia dapat dari dosennya, dai berkata "Hargai siapapun orang yang berbicara di depanmu, karena apa yang ada pada diri orang tersebut belum tentu ada pada oranglain, setiap orang punya cara sendiri untuk menyampaikan sesuatu". Bagaimana kita berharap memahami pelajaran kuliah jika kita medengarkan dosen saja sambil bermain HP, sambil tidur,  ngobrol dengan sebelahnya, ini seperti berharap kenyang tapi malas menguyah makanan, kan impossible. Selain itu sepulang kuliah sempatkan waktu untuk mempelajari materi yang tadi disampaikan dosen, sedangkan pagi hari sebelum berangkat baca materi yang dulu untuk mata pelajaran hari tersebut. Hal itu yang sering dinasehatkan oleh para orangtua pada anaknya. Aku sangat yakin jika kita bisa melaksanakan hal tersebut kita pasti menguasai materi kuliahm, tapi menjalankan seperti itu butuh paksaan dan kebiasaan, ini sangat sulit jika belum menjadi aktivitas rutin. Oleh sebab itu dibiasakan, lakukan hal tersebut selama 40 hari maka itu akan jadi kebiasaan, jika 1 hari kita lalai atau tidak melakukannya maka hitungannya kembali ke hari pertama. Jika malas menerpa ingat hakikat kita hidup di dunia hanya sementara? Akan-kah selamanya kita jadi orang yang biasa biasa saja atau bahkan orang yang luar biasa buruknya, Jatah umur kita berapa sih? tidak ada yang tau kan. Andai hari ini, jam ini dan detik ini merupakan kesempatan terakhir untuk kita berusaha maka apa yang akan kita lakukan? pasti melakukan yang terbaik. Maka saat malas menerpa ingat selalu bahwa ini mungkin kesempatan terakhir kita untuk berusaha.

Aku pun masih seperti manusia pada umumnya, sering lalai dan masih berusaha mencintai kebaikan karena memang secara naluri manusia lebih suka mendekati hal buruk. Dan sedihnya UTS kali ini aku masih setia dengan SKS, karena ada kegitan di luar kuliah yang cukup bermanfaat sehingga sedikit mengurangi waktu luangku, sebenarnya masih ada waktu luang yang lain yang bisa digunakan untuk belajar hanya saja rasa malas dan lelah sering menghampiriku. Meski sama sama SKS sekarang dengan yang duku ada bedanya, kalau dulu aku begadang sampai malam lalu bangun mepet subuh namun kali ini aku tidur mepet waktu isya (setelah isya langsung tidur) lalu bangun lebih awal. Alhamdulillah cara ini lebih efektif karena pikiran kita setelah bangun tidur itu seperti telah di instal ulang, serta belum terkotori oleh pikiran buruk. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah yaitu

"Rasulullah Shalalluhualaiwasalam membenci tidur sebelum Isya dan bercakap cakap setelahnya" (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Barzah)

Sebuah riset terbaru juga telah menunjukan bahwa kurangnya waktu beristirahat pada malam hari dapat memicu resiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian para ahli dari Warwick Medical School yang dipublikasikan dalam European Heart Journal menyatakan bahwa tidur kurang dari enam jam setiap malam dapat meningkatkan risiko kematian akibat stoke hingga 15 % dan risiko kematian akibat serangan jantung melonjak hingga 50 %. Francesco Cappuccio, seorang profesor bidang epidemiologi dan pengobatan kardiovaskuler, beserta rekannya Dr. Michelle Miller, pakar ilmu kedokteran, membuat kesimpulan tersebut setelah memantau sekitar 470.000 orang di delapan negara selama kurun waktu 7- 25 tahun. Tren tidur larut malam dan dini hari adalah bom waktu bagi kesehatan kita. Penelitian lain menyebutkan bahwa waktu optimum untuk beristirahat pada malam hari adalah 7-8 jam. sedangkan, tidur lebih dari sembilan jam merupakan pertanda gangguan kesehatan.

Mari katakan putus pada SKS, sudah terbukti sistem ini membunuh kita secara berlahan dan tidak efektif untuk metode belajar, jika memang niat kita kuliah untuk menambah ilmu bukan sekedar lulus dan wisuda.

2. Penyesalan Post UTS yang tidak ada habisnya

Sudah begadang semalaman belajar, capek, ngantuk terus tiba tiba waktu mengerjakan soal pikiran bleng, zonk (soal yang keluar tidak sesuai perkiraan), lalu apa perasaanmu? kecewa, marah, jengkel itu pasti

Ada juga yang tak sempat belajar dengan maksimal dan ketika mengerjakan soal UTS bukan ngebleng lagi tapi bengong gak ngerti apa yang diinginkan dosen melalui soal itu. Berasa perintahnya bukan "pilihlah jawaban yang paling tepat" tetapi "pilihlah jawaban yang paling salah". Penyesalan pun hadir juga pada kondisi ini

Segala kondisi dan perasaan tersebut muncul ketika setelah keluar dari ruang ujian lalu saling bertanya
"eh soal no 3 apa jawabannya?"
"jawabannya B kan ada di handout"
"kan, bener feelingku, tadi aku mau jawab itu tapi ragu, jadi aku ganti D"
"kalau no 7 apa?" .........dan seretusnya ........... Sampai stress mikirinnya, padahal masih ada ujian yang selanjutnya namun pikiran kita masih saja tidak mau move on dari jawaban yang salah di ujian sebelumnya. Bukan berarti kita tidak boleh membahas soal, namun kita tidak boleh menyesal berlebihan, karena penyesalan yang berkelanjutan tidak akan pernah merubah jawaban kita yang sudah dikumpulkan oleh pengawas justru akan menganggu pelajaran selanjutnya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664)

Yang sudah ya sudah, mari kini kita perbaiki diri untuk fokus menjadi pribadi yang lebih baik, jika memang menyesal dengan segala pekerjaan kita maka untuk pekerjaan selanjutnya berusahalah dengan maksimal.

3. Mencontek sudah dianggap biasa

Mulai dari SD hingga SMA aku juga termasuk pelaku mencotek, hal ini sulit dihindarkan. Dilema bukan main ketika tau orang yang mencotek mendapatkan nilai bagus sedangkan aku yang jujur, belajar dan berusaha dengan maksimal justru dapat nilai jelek, itu mungkin alasan beribu ribu orang mencontek termasuk aku. Ketika kuliah kebiasaan itu sulit dihilangkan masih ada rasa ingin mencontek namun alhamdulillah aku dikelilingi orang yang baik, dan aku selalu mendapat posisi terdepan ketika ujian, tidak ada kesempatan mencontek lagi hiingga akhirnya sampai lulus D3 aku sudah mulai terbiasa dengan tidak mencontek.

Keburukan yang dianggap biasa akan menjadi kerusakan, lalu dimanakah letak keburukan mencontek? Mencontek menurutku adalah suatu pencurian pemikiran oranglain, jika orang yang dicontekin tersebut ridho diambil pemikirannya gimana? dua duanya berdosa karena melakukan sesuatu yang dilarang karena mencontek adalah suatu kebohongan.

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه الله

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ  الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا


Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’" Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad (I/384); al-Bukhâri (no. 6094) dan dalam kitab al-Adabul Mufrad (no. 386); Muslim (no. 2607 (105)); Abu Dawud (no. 4989); At-Tirmidzi (no. 1971); Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (VIII/424-425, no. 25991); Ibnu Hibban (no. 272-273-at-Ta’lîqâtul Hisân); Al-Baihaqi (X/196); Al-Baghawi (no. 3574); At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.”

Sudah jelas kan dalam agama kita dilarang berbohong, makanya jangan mencontek jika ingin masuk surga. Selain itu mencontek yang bersifat membohongi kemampuan diri sendiri akan berdampak buruk di masyarakat, bagaimana mungkin ilmu kita bisa diamalkan jika hasil kemampuan kita yang diukur dari nilai saja merupakan kebohongan. Bisa jadi di masyarakat kita menjadi manusia yang tidak bermanfaat. Terlebih lagi kita seorang tenaga kesehtan jika nilai kita hanya hasil contekan bagaimana kita menangani pasien, mana mungkin kita mencontek saat di depan pasien, ini bahaya lho. Lagi pula aku belum pernah ditanya pasien berapa IPKmu waktu kuliah, bu bidan? Yang terpenting adalah kepahaman kita dalam materi dan aplikasinya bukan hanya sekedar nilai dan aku yakin jika kita pahami, nilai baik otomatis akan menyertai kita.

4. Masalah tak jadi penghambat

Hari pertama UTS mendapat pesan di group WA kelas bahwa seorang teman yang sudah bergelar ibu rumah tangga, suaminya kecelakaan sehingga tidak bisa mengikuti UTS untuk hari. SubhannaAllah ada saja masalah yang hadir di saat seperti ini, jika aku ada di posisi beliau aku tak tau apa yang akan aku rasa kecuali rasa khawatir pada suamiku. kita hanya bisa mendo'akan kebaikan bagi suami ibu tersebut. Hari pertama beliau ndak bisa ikut UTS, setelah bisa hadir di UTS ibu itu bercerita bahwa beliau sempat belajar di RS sambil menunggu suaminya tetap saja tidak bisa konsentrasi, tidak ada materi yang diingatnya. Namun karena beliau sudah memiliki pengalaman insyaAllah soal UTS bisa dikerjakan meski terbatas.

Oh ya aku kuliah di D4 ini sekelas dengan ibu ibu luar biasa, sebagian mereka kuliah sambil bekerja dan belum lagi masih memiliki tangungjawab sebagai ibu rumah tangga. Sungguh rasa kagum tak bisa tersembunyikan ketika melihat mereka belajar dengan semangat pemuda, membuat catatan kecil untuk mengulang materi karena mereka paham bahwa daya ingat mereka sudah tak sebaik saat masa muda dulu. Aku pun malu harusnya aku bisa berusaha lebih baik dari mereka. Terimakasih semangatnya para ibu.

5. Refreshing Post UTS

Ini cerita paling menbahagiakan, kita sekelas kenal belum genap 3 bulan, berasal dari sosial, ekonomi, dan budaya yang berbeda beda bahkan umur pun banyak yang terpaut jauh berbeda. Ada yang fresh graduate dan ada pula yang memiliki pengalaman kerja melebih umur yang fresh graduate, namun kita tampak seperti keluarga yang sudah lama kenal.

Rencana main memang sudah dibuat sejak kita belum mulai kuliah. Alhamdulillah terealisasi setelah UTS. Tak semua bisa ikut tetapi sebagian besar sudah cukup membuat bahagia. Mungkin kita hanya sekedar berfoto foto di hutan pinus lalu dilanjut makan besar di rumah bu nunuk (salah satu teman sekelas kita yang rumahnya dekat hutan pinus) namun hal ini sudah membuat begitu bahgia, canda tawa menyatukan segala keberbedaan. Kelas ini bisa ku sebut keluarga baruku. semoga kita bisa menjalani 1,5 tahun ini bersama dengan baik. amiin

Ini sebagian foto acara kita-kita





Jumat, 21 Oktober 2016

PETUNJUK RASULULLAH ﷺ SAAT MINUM

1. Menbaca Bismilah Sebelum dan Alhamdulillah Sesudah
Membaca bismilah sebelum makan dan minum serta menyebut alhamdulillah seusai makan memiliki pengaruh yang amat menajubkan yaitu memberi manfaat, menolak mudharat dan menambah kenikmatan. Imam Ahmad menegaskan, "kalau makanan memenuhi empat kriteria, maka ia adalah makanan yang sempurna : Bila dibacakan bismillah sebelum disantap, dibacakan alhamdulillah setelah disantap, dimakan oleh banyak orang dan merupakan makanan yang halal"
Diriwayatkan dengan shahih Rasulullah ﷺ bersabda :
"Apabila seorang dari kamu makan, maka sebutlah nama Allah. Bila lupa menyebut nama Allah pada awalnya, maka ucapkanlah : bismillah awwalahu wa akhirahu" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
 
2. Duduk Saat Minum
Diantara cara minum Rasulullah ﷺ adalah dilakukan dengan duduk. Diriwayatkan dengan shahih bahwa beliau pernah melarang minum sambil berdiri. Diriwayatkan juga dengan shahih bahwa Rasulullah ﷺ pernah memerintahkan orang yang minum sambil berdiri untuk memuntahkan minumannya. Namun juga diriwayatkan dengan shahih bahwa beliau sendiri pernah minum sambil berdiri. Sebagian kalangan menandaskan bahwa riwayat kedua ini me-mansukh-kan riwayat pertama. Segolongan ulama menyatakan bahwa anatara kedua riwayat tidak ada kontra indikasi, karena beliau minum sambil berdiri dalam keadaan mendesak. Beliau mendatangkan air Zamzam, saat orang-orang sedang berusaha mengambil air sumur itu, maka beliau pun ikut mengambilnya. sebagian mereka memberikan air itu kepada beliau, lalu beliau meminumnya dalam keadaan berdiri. sehingga beliau melakukan ini memang saat betul-betul dibutuhkan.
Minum sambil berdiri dapat menimbulkan banyak bahaya, diantaranya : air tidak bisa mengalir secara optimal, tidak bisa bertahan dalam lambung dengan tenang untuk kemudian disirkulasikan oleh liver ke seluruh organ tubuh. Air turun secara langsung ke lambung, dikhawatirkan akan terjadi konfrontasi dengan suhu panas dalam perut dan mengganggu proses pembakaran, terlalu cepat ke bagian bawah tubuh tidak secara betahap.

3. Larangan Minum dengan Sekaligus
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Jami'-nya dari Rasulullah ﷺ bahwa beliau bersabda : "janganlah kalian minum sekaligus seperti seekor unta, akan tetapi minumlah dua atau tiga kali teguk. Sebutlah nama Allah bila kalian minum. Pujilah Allah selesai kalian minum"
Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari hadist Anas bin Malik, ia menceritakan "Rasulullah ﷺ biasa bernafas saat meminum air sambil berkata :
"Cara itu lebih memuaskan, lebih enak dan lebih sehat"
Arti bahwa Rasulullah ﷺ bernafas saat minum, yakni bahwa beliau menjauhkan sejenak cangkir airnya dari mulutnya, lalu bernafas di luar, baru kemudian meneruskan minumnya, sebagaimana disyariatkan secara tegas dalam hadist lain :
"Apabila salah seorang di antara kalian minum. janganlah bernafas dalam air, tetapi hendaknya jauhkan dulu cangkir minumannya dari mulutnya."
Arti lebih memuaskan, yakni lebih mengeyangkan, lebih memenuhi selera dan menyembuhkan dari sakit dahaga. Air tersebut turun ke lambung beberapa kali. Siraman kedua dapat menutupi kekurangan siraman pertama untuk menenangkan rasa dahaga. Siraman ketiga lebih menyempurnakan lagi siraman kedua. Cara ini lebih selamat untuk menghadapi suhu panas lambung. Rasa haus yang digempur secara frontal tidak akan hilang sama sekali, lain halnya jika digempur dengan perlahan dan bertahap.
Lebih aman karena kemungkinan akibat penggempuran rasa haus secara spontan, yang dikhawatirkan dapat memadamkan proses pembakaran alami karena kuatnya rasa dingin air tersebut, atau setidaknya melemahkan proses tersebut sehingga mengakibatkan rusaknya proses metabolisme pada lambung dan liver dan juga menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit terutama sekali bagi penduduk negeri-negeri panas karena suhu panas alami dalam tubuh pada musim panas amat lemah.
Akibat lain dari kebiasaan meminum sekaligus adalah terjadinya penyumbatan saluran keongkongan akibat terlalu banyaknya air yang masuk sehingga sulit bernafas, namun jika seorang bernafas terlebih dahulu lalu baru meneruskan minumnya, ia akan selamat dari kemungkinan itu. Bahwa saat meneguk minuman pertama kali, uap yang berasal dari jantung dan liver naik ke atas karena masuknya air dingin ke dalam tubuh sehingga uap panas itu secara alami keluar. Kalau seseorang meneguk minumannya secara sekaligus, maka turunnya air dingin itu akan secara bersamaan terjadinya dengan naiknya uap ke atas sehingga saling tolak menolak dan dorong mendorong. itulah yang akhirnya mengakibatkan orang tersedak.
Abdullah bi Al-Mubarak, Al-Baihaqi dan ulama lainnya meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda:
"Kalau salah seorang kalian minum, hendaknya ia meneguknya seperti orang menghisap, bukan seperti orang menuang air. Penyakit liver itu diantaranya karena cara minum seperti itu"

4. Larangan Bernafas dalam Gelas
Bernafas di air minum, resikonya adalah menimbulkan bau busuk pada air minum yang tidak disukai oranglain, terutama sekali orang yang bau mulutnya mengalami perubahan buruk. Pokoknya secara umum napas orang yang minum akan tercampur ke dalam air tersebut
oleh sebab itu Rasulullah ﷺ  menggabungkan anatara larangan meniup air dan larangan terhadap bernafas dalam air dalam hadist At-Tirmidzi dan dinyatakan shahih oleh beliau, dari Ibnu Abbas  bahwa beliau menceritakan bahwa rasulullah ﷺ  melarang meniup air dan bernafas dalam air minum.

5. MenutupTempat Minum
Diriwayatkan oleh muslim dalam Shahih-nya dari hadits Jabir bin abdullah, ia menceritakan : aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :
"Tutuplah bejana dan tutuplah tempat minum, karena dalam satu tahun itu akan ada satu malam dimana wabah penyakit turun. Setiap kali wabah itu mendekati bejana yang tidak bertutup atau tempat minum yang tidak bertutup, pasti akan menaruhkan bibit penyakitnya di tempat tersebut"
Laits bin Saad-salah satu perawi hadist, menyatakan, "Orang - orang ajam di kalangan kami sangat takut terhadap malam itu dalam satu tahun, yakni di bulan Kanun Al-Awwal."
Diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah memerintahkan agar bejana itu diberi tutup meski hanya dengan sebatang kayu ranting. Dilintangkannya kayu ranting itu memiliki hikmah tersendiri, yakni untuk membiasakan seseorang untuk tidak lupa menutup bejananya, meski sesekali harus dengan ranting kayu. bisa jadi juga ada seekor lalat yang akan terjatuh, namun akhirnya ia hinggap di ranting tersebut dan tidak jadi jatuh karena ranting itu berfungsi sebagai jembatan baginya.
Diriwayatkan juga dengan shahih dari Rasulullah bahwa beliau pernah memerintahkan menutup bejana dengan membaca bismillah. Karena membaca bismilah saat menutup bejana dapat mengusir setan.

6. Minum Madu dengan Dicampur Air Dingin
Ini termasuk kiat menjaga kesehatan tubuh, yang tidak bisa dicapai oleh pengetahuan para pakar medis. Madu yang diminum dan bercampur air liur, bisa menghilangkan dahak, mencuci lambung dan menghialngkan kotoran yang lengket pada lambung serta mengeyahkan berbagai kotorannya, menghangatkan tubuh agar stabil, menghilangkan bebagai sumbatan pada tubuh serta memperbaiki kondisi liver, ginjal dan kandung kencing. madu lebih baik bagi lambung dibandingkan segala bentuk manis-manisan lainnya. hanya saja madu memang bebahaya bagi orang yang terkena penyakit kuning karena tajam. untuk menetralisirnya bisa dicampur dengan cuka buah, karena dengan cara ini madu kembali menjadi berkhasiat dan berguna sekali.
Minuman yang dikomposisikan antara yang manis dengan yang dingin, khasiatnya amat baik bagi tubuh, bahkan termasuk salah satu kiat terbaik menjaga kesehtan, menjaga stamina, energi tubuh, liver dan jantung. Air merupakan materi kehidupan hewan, tumbuhan tidak terkecuali manusia, tidak diragukan lagi bahwa segala sesuatu yang lebih mendekati suatu materi tubuh akan lebih mudah menjadi makanan baginya. Allah berfirman :
"Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup .." (Al-Anbiya' : 30)
 Air dingin dapat meredam panas dan menjaga kelembaban alami tubuh disamping juga mengganti unsur-unsur tubuh yang hilang, melembutkan makanan dan memberi unsur makanan dapat menembus pembuluh darah. Sedangkan air dingin yang dicampur dengan unsur pemanis seperti madu, kismis, kurma atau gula bisa merubah menjadi berkhasiat untuk tubuh, menjaga kesehatannya. oleh sebab itu minuman yang paling disukai oleh Rasulullah adalah yang dingin dan manis. Air yang tawar hanya mampu memberi reaksi yang berkebalikan dari itu.

7. Air yang sudah didiamkan semalaman
Air yang sudah didiamkan semalaman lebih berkhasiat daripada yang diminum saat didapatkan secara langsung. Saat memasuki kebun Abul Haitsam bin Taihan, beliau bertanya "Ada sisa air yang terdinginkan semalaman dalam ghirbah kulit tidak?" seseorang mengambilkan air itu dan beliau meneguknya, Hadist ini diriwayatkan pula oleh Al-Bukhari dengan lafazh, "Sekiranya kalian memiliki air yang sudah didinginkan semalam dalam ghirbah kulit, kalau tidak, kami akan tenggak langsung dari mulut ghirbah"
Air yang sudah didinginkan semalaman tak ubahnya seperti adonan yang sudah diberi ragi, sementara air yang langsung diminum saat didapatkan tak ubahnya seperti jamur. Disamping itu, berbagai unsur tanah dan bumi memang terpisah dari air bila sudah diendapkan satu malam. Air yang diendapkan dalam ghirbah kulit dan sejenisnya memiliki khasiat yang halus, karena ghirbah kulit memiliki pori pori yang menyebabkan air bisa mersap ke dalamnya sehingga air tersebut lebih enak daripada air dalam keramik dan juga lebih dingin.

Sumber :
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2004. Metode Pengobatan Nabi ﷺ. Jakarta : Griya Ilmu
Abu Ammar dan Abu Fatiah Al-Adnani. 2015. Mirzanul Muslim Vol 1. Sukoharjo : Cordova Mediatama

Senin, 17 Oktober 2016

ADAB RASULULLAH ﷺ SAAT MAKAN


1. Cara duduk Rasulullah ﷺ saat makan
Diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah ﷺ bersabda :
"Aku tidak akan makan sambil bersandar."
Beliau juga pernah bersabda :
" Sesungguhnya aku duduk sebagaimana layaknya seorang hamba duduk. Aku juga makan sebagaimana seorang hamba makan"
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya :
"Rasulullah pernah melarang seseorang makan sambil menelungkup"
Arti bersandar dalam hadist di atas di tafsirkan (sebagia ulama) dengan bersila. Ada juga yang menafsirkan, "bersandar pada sesuatu". Ada juga yang menafsirkan bahwa artinya adalah bersandar ke samping. salah satu dari tiga pengertian itu, bersandar ke samping itulah yang berbahaya saat makan, karena bisa menghalangi proses masuknya makanan secara alam dalam kondisi yang wajar sehingga akan sulit mencapai lambung bahkan bisa berakibat menekan lambung sehingga lambung tidak siap menerima makanan. Demikian juga karena posisi tubuh miring dan tidak tegak, makanan tidak akan mudah mencapai lambung.
Adapun dua penafsiran lainnya, termasuk cara duduk orang-orang yang sombong, berkebalikan dengan duduknya seorang hamba. oleh sebab itu. Rasulullah ﷺ bersabda, "aku makan sebagiamana seorang hamba makan." Beliau makan sambil duduk iq'a. diriwayatkan juga bahwa beliau juga pernah susuk dengan tawaruk, di atas kedua lututnya, saat beliau makan, telapak kaki kirinya diletakkan di pungung telapak kaki kanannya. Beliau melakukan itu karena ketawdhuan beliau terhadap Rabbnya, demi menjaga adab di hadapan-Nya, demi menghormati makanan dan orang yang makan bersama beliau. cara duduk beliau itu adalah cara duduk yang paling bermanfaat dan yang terbaik saat makan, karena seluruh organ tubuh berada pada posisinya yang alami sebagaimana diciptakan oleh ALLAH, selain kandungan cara duduk ini terhadap adab-adab yang mulia. Makanan akan terkonsumsi dalam kondisi terbaik seandainya seseorang menyantapnya dalam posisi yang sealami mungkin. Itu hanya bisa terjadi kalau seseorang duduk degan tegak lurus. cara duduk yang terburuk saat makan adalah dengan bersandar ke arah samping karena usus kecil dan berbagai organ metabolisme menyempit dalam kondisi demikian, sementara lambung sendiri tidak berada pada posisinya yang alami, karena posisinya justru tertekan ke lantai, sementara di belakangnya pungung dengan dibatasi beberapa organ tubuh metabolisme dan organ pernapasan.
Kalau yang dimaksudkan dengan bersandar di sini adalah bersandar di atas bantal atau kasur yang berada di bawah pinggul saat orang duduk, makan artinya adalah Rasulullah ﷺsaat makan tidak sambil menduduki bantal dan sejenisnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang sombong dan mereka yang gemar makan. Akan tetapi beliau lakukan adalah makan dengan susuk seperti yang dilakukan oleh seorang hamba.

2. Makan dengan tiga jari
Beliau bisa makan dengan menggunakan tiga jarinya. Itu cara terbaik dalam makan. makan dengan menggunakan dua jari atau satu jari amatlah tidak nyaman bagi orang yang makan, tidak menyenangkan dan kan mencapai waktu lama untuk bisa membuat kenyang. sementara organ-organ pencernaan juga tidak merasa nyaman saat menyambut suap demi suap makanan yang terpaksa ditelan juga dengan sulit seperti seorang apabila menerika haknya sebiji sebiji dan sejenisnya, tentu ia juga tidak merasa nyaman. sementara menyantap makanan dengan lima jari apalahi ditambah dengan telapak tangan akan menyebabkan makanan menyerbu lambung dan organ-organ pencernaan. bisa jadi seluruh organ tersebut akan kepayahan dan menyebabkan kematian, atau setidaknya menyesakkan lambung dan organ pencernaan lainnya. sehingga lambung sendiri tidak mampu menahannya, tidak merasa nyaman. cara makan terbaik adalah cara makan Rasulullah ﷺatau siapa saja yang mengikuti beliau, makan dengan tiga jari.

3. Tidak menggabungkan makanan tertentu
Setiap orang yang memperhatikan memakanan dan segala sesuatu yang dimakan Raulullah ﷺsetiap hari pasti akan mendapatkan bahwa beliau tidak pernah menggabungkan antara susu dengan ikan, antara susu dengan susu asam (yoghurt) atau antara dua jenis makanan yang sama-sama panas, sama-sama dingin, sama-sama lengket, sam-sama berserat kasar, sam-sama berunsur pencahar, sama-sama kental atau sama-sama cait. Beliau juga tidak pernah mencampurkab dua jenis makanan yang tidak mungkin dicampur, atau antara dua jenis makanan yang berunsur saling berlawanan, antara yang berserat kasar dengan yang berunsur pencahar, anatara yang sulit dicerna dengan yang mudah dicerna, antara makanan panggang dengan makanan yang dimasak, antara yang segar dengan yang sudah didendeng atau dikeringkan, anatara susu dengan telur, atau antara daging dengan susu. beliau juga tidak mau meyantap makanan saat masih panas, atau makanan kemarin yang dihangatkan lagi keesokan harinya, atau makanan yang berbau amis dan terlalu asin, seperti makanan yang diawetkan, acara dan ikana atau daging asin. karena semua jenis makanan tersebut memang berbahaya dan dapat menganggu kesehatan dan kondisi tubuh yang prima.
Beliau terkadang menyempurnakan gizi sebagian makanan dengan makanan lain, selama beliau bisa melakukannya. beliau menyempurnakan makanan yang panas dengan yang berunsur dingin, yang kering dengan yang berunsur lembab. Contohnya saat beliau menyantap timun dengan kurma atau menyantap kurma dengan minyak samin. Beliau juga biasa meminum juice kurma untuk menetralisir makan makanan yang tajam

4. Sunnah makan malam
Beliau juga memerintahkan agar kita bersantap malam meskipun hanya dengan segenggam kurma. Beliau menyatakan, "Meninggalkan makan malam bisa memepercepat penuaan" At-Tirmidzi menyebutkannya dalam Jami'-nya, juga oleh ibnu majah dalam Sunan-nya
Disebutkan juga oleh Abu Nu'aim : Rasulullah ﷺ melarang tidur sesudah makan. beliau menyatakan bahwa itu ternsuk penyebab kerasnya hati. oleh sebab itu di anata saran kalangan medis adalah bila seseorang ingin menjaga kesehatannya, setelah ia bersantap malam hendaknya ia berjalan beberapa langkah bila perlu hingga seratus langkah, baru tidur sesudanya. jangan langsung tidur, karena itu berbahaya sekali. Bahkan kalangan dokter muslim menganjurkan setelah makan malam sebaiknya shalat terlebih dahulu agar makanan betul-betul mencapai bagian bawah lambung sehingga mudah dicerna dan diproses secara baik.
Beliau juga tidak minum saat makan sehingga proses metabolisme menjadi rusak, terutama sekali apabila airnya dingin atasu panas, amatilah merusak sekali. Seperti dinyatakan oleh seorang penyair
"Janganlah sekali saja menyantap makanan panas dan dingin
atau saat masuk kamar mandi kalian meminum air
kalau kalian melanggarnya, jangan salahkan ke siapa-siapa jika penyakit menyerang perutmu sendiri...."
Minum air saat lelah atau habis oalhraga juga tidak baik, demikian juga sesuai berhubungan, badan. selasai makan atau sebelum makan langsung, atau sesusudah makan buah-buahan, meskipun pada sebaian makanan hampir tidak menjadi masalah. demikkian juga sesudah keluardari kamar mandi atau saat bangun tidur. semua hal tersebut dapat menganggu kesehatan. kebiasaan sama sekali tidak bisa dijadikan alasan, karena itu kebiasaan buruk yang biasa diunduh.

Sumber : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. 2004. Metode Pengobatan Nabi ﷺ. Jakarta : Griya Ilmu

Jumat, 30 September 2016

Ini Tentang WAKTU





Rasanya tak bersyukur dengan hari ini, ku selalu merindu hari kemarin
Hari dimana dulu ku tak bersyukur seperti halnya hari ini.
Hari kemarin ingin ku ulangi, layaknya ujian sekolah, aku ingin melakukan remedial untuk hari kemarin. Ku ingin hapus hal-hal yang begitu merugikan diriku sendiri dan ku ingin perbanyak amal yang bermanfaat, tapi itu mustahil karna hari kemarin tak mungkin kembali.


Rasanya tak bersyukur dengan hari ini, ku selalu ingin segera esok hari
Esok aku akan melakukan ini, itu, dan lain lain, itulah rencanaku, lalu ketika hari esok menghampiriku, ku tetap saja mengatakan esok esok dan esok aku akan melakukan hal tersebut. Padahal aku  yang sekarang belum tentu bertemu dengan hari esok.


Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Apa yang telah ku lakukan hari ini? Apakah hari ini ibadahku maksimal? Apakah hari ini aku sudah bermanfaat bagi orang lain? Apakah aku hari ini sudah lebih baik dari hari kemarin? Apakah aku hari ini akan lebih buruk dari hari esok? Tak ada yang tau, tapi bukan berarti kita diam saja menikmati ketidak tahuan itu, mari melangkah untuk lebih maju


Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Ketika ada sedikit waktu, ku mengeluh dan mengatakan “andai waktuku lebih banyak pasti ku bisa berbuat banyak”. Namun ketika Allah karuniakan aku waktu luang yang tak terhitung nilainya, semuanya terbuang sia-sia dengan ku menunda-nunda pekerjaanku, ibadahku, dan amalku. Ku lebih memilih bermalas-malasan atau melakukan hal yang tak bermanfaat karna ku menganggap waktuku masih banyak


Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Sekarang adalah waktu yang menentukan hari esokku, waktu yang menjadi akibat dari di hari kemarinku. Sekarang adalah waktuku untuk bersyukur, karna ku tak tau detik setelah sekrang ini masihkah dapat ku nikmati

Kita selalu terlena dengan waktu luang dan merasa waktu kita masih banyak. sedangkan ketika waktu sempit datang kita baru sadar begitu indah nikmat waktu luang itu hanya saja kita yang tidak bersyukur dan memanfaatkannya dengan baik. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,

"Ada dua kenikmatan yang membuat banyak manusia tertipu yaitu nikmat sehat dan waktu senggang" (HR. Bukhari)

Waktu cepat berlalu
Ketika beberapa tahun kita tak bertemu, seseorang pada umumnya akan mengatakan "gak kerasa ya sekarang sudah besar, sudah nikah, sudah punya anak dan lain lain". Itu salah satu bukti waktu begitu cepat berlalu. Sedangkan jika kita beberapa menit merenung mengamati sekitar kita, memandang dengan penuh perhatian orang-orang disekitar kita, begitu banyak waktu yang telah kita lalui, begitu banyak yang berubah di sekitar kita, namun kita tidak berada di tempat yang begitu berarti dalam peubahan dinamis di sekitar kita. Lalu jika kita merenung kembali tentang umur kita di dunia ini, mungkin banyak kita yang sudah berumur dua puluh tahun, tiga puluh tahun, empat puluh tahun dan seterusnya, puluhan tahun tersebut pasti tidak begitu terasa, terutama bagi dia yang hanya menghabiskan waktunya untuk  banyak tidak melakukan apa apa atau bahkan mengisi waktu tersebut dengan hal-hal buruk 

Di dalam al-Qur'an juga telah digambarkan fenomena ini
"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari" (QS. an-Naazi'aat [79] : 46) 

Oleh sebab itu manfaatkan sisa waktu yang tidak lama, karena hakikat kita di dunia hanya sementara, ajal sudah menanti kita tanpa kita tau kedatangannya, jangan sampai kita bertemu dengannya tanpa amal apa-apa dan penuh dosa.

Waktu yang sudah berlalu tidak mungkin kembali 

Mesin waktu merupakan teknologi yang selalu dimunculkan dalam film, mulai dari film anak hingga film dewasa, namun sampai saat ini belum ada bukti nyata tentang keberadaannya. Ketika ku mulai membayangkan jika benar teknologi ini tercipta itu pasti atas izin Allah bukan kepandaian manusia, namun tak pernah terbayang jika banyak orang yang kembali ke masa lalu dan pergi ke masa yang akan datang, siapa yang akan berada di masa sekarang. Lalu bagaimana catatan amal kita kelak, yang sudah tercatat dalam buku amal kita dan tak mungkin berubah hingga hari kiamat. Sehingga kesimpulannya keberadaan mesin waktu itu sangat mustahil.
Inilah yang pernah disampaikan oleh Imam Hasan Basri "Tidak ada satu hari pun yang menampakkan fajarnya, kecuali ia akan menyeru 'Wahai Anak Adam, aku adalah harimu yang baru, yang akan menjadi saksi atas amalmu, maka carilah bekal dariku, karena jika aku telah berlalu, aku tidak akan kembali lagi hingga hari kiamat", di kutip dari buku "Meneladani Jam-Jam Nabi dalam Beribadah dan Bekerja" karya M. Sanusi 

Waktu merupakan aset yang paling berharga

Siapakah yang bisa membeli waktu, mengambalikan masa mudanya dengan harta dan kekayaannya? pasti tidak ada yang bisa meskipun dia adalah orang yang terkaya di dunia, mungkin dia hanya bisa membeli jam termahal bukan waktunya. Dan siapa yang mau menukar umurnya satu tahun, satu bulan atau hanya satu hari saja dengan harta dan kekayaan? mungkin tidak akan ada yang mau, meski dibayar dengan uang miliyaran bahkan triliunan. Ini lah yang menjadikan waktu menjadi aset yang begitu berharga, karena waktu merupakan modal dari segala kebutuhan manusia. Tanpa waktu orang tak akan punya uang karena tak ada waktu bekerja, tanpa waktu orang tak akan berilmu karena tak ada waktu belajar, tanpa waktu orang tak akan beramal karena tidak ada waktu beribadah.
Imam Hasan Basri berkata, "Saya melihat segolongan manusia yang memberikan perhatian kepada waktu lebih banyak daripada perhatian kalian terhadap dirham dan dinar"  di kutip dari buku "Meneladani Jam-Jam Nabi dalam Beribadah dan Bekerja" karya M. Sanusi.

Jangan hanya bersyukur atas do'a kita yang telah dikabulkan oleh Allah, sesungguhnya tanpa kita berdo'a Allah memberikan nikmat begitu banyak. tanpa engkau meminta tidak dibutakan dipagi hari, Allah sudah memberi penglihatan setiap detiknya, tanpa engaku meminta bisa bernafas, Allah sudah memberi oksigen setiap helaan nafasmu. dan jangan lupa nikmat sesungguhnya adalah nikmat iman dan islam, untuk apa kaya raya dan memiliki fisik sempurna jika tidak beriman, maka akhirnya akan terbakar semuanya di neraka. Bukan berarti berhenti berdo'a karena do'a adalah ibadah, ganjarannya adalah tiket menuju surga berupa pahala, kita ini hanya hamba yang tak berdaya, dan hanya Allah lah tempat meminta. 


Inspirasi dari :
Likungan yang terbiasa menunda, terlambat, dan tak bersyukur tentang waktu
Buku "Meneladani Jam-Jam Nabi dalam Beribadah dan Bekerja" karya M. Sanusi