Senin, 13 Februari 2017

JODOH VS KEMATIAN

Teruntuk para jomblo khususnya

Jika kau sedang menunggu seseorang yang akan menggenapkan sebagaian agamamu, berarti kita senasib. Aku dan teman temanku memilih untuk jomblo sampai halal bukan karena kami tidak laku atau tidak mau usaha mencari jodoh tapi kami tak ingin berusaha dengan cara yang tak diajarkan Rasulullah. Islam telah mengatur segala aspek kebidupan manusia, tak ada yang terlewat dan terlupakan apa yang di sampaikan Rasulullah, semua sudah sempurna.

Bicara tentang menikah, ada yang pacaran lama tapi nggak nikah nikah, ada yang coba ta'aruf tapi gagal terus, ada yang menunggu dan berdo'a nama seseorang tapi ternyata jodoh oranglain. Ya begitulah prosesnya, berbeda beda setiap individu meski tujuannya sama, namun jika kita mau ada pahala disetiap prosesnya maka ikuti aturan Sang Pencipta. Gak pacaran cuma teman tapi mesra, ya sama saja, Allah tidak melarang pacaran tapi melarang mendekati zina, jadi apapun istilahnya kalau itu mendekati zina dosa (ingat mendekati belum sampai zina sudah dosa)

Sedangkan untuk saudaraku yang sudah mengikuti aturan Allah, aku tau engkau penuh dengan rasa khawatir, engkau ingin segera menikah karena takut mendekati zina tapi banyak halangan yang menghadang, mulai dari belum ada jodohnya, masih kuliah hingga belum dapat restu orangtua. Tenanglah wahai saudaraku, niatmu memang baik tapi Allah lebih tau yang terbaik. Lebih baik menikah sedikit lambat dengan orang yang tepat daripada menikah cepat cepat dengan orang yang tidak tepat.

Mohonlah pada pemilik Alam semesta, bukan dengan menyebut namanya agar menjadikannya jodohmu, itu hanya membatasimu untuk mendapatkan yang lebih baik darinya dan do'a itu tidak diajarkan oleh Rasulullah. Namun harus engkau sebut namanya dalam istikharahmu.

"Ya Allah, aku memohon pilihan kepadaMu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu keutamaanMu yang agung. Sesungguhnya Engkau Maha kuasa, sementara aku tidaklah kuasa. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui sementara aku tidak mengetahui. Dan engkau adalah Dzat yang Maha Mengetahui hal hal yang ghaib. Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebutkan apa yang menjadi persoalannya) lebih baik dalam agamaku, hidupku dan akhir urusanku kelak (dalam jangka pendek ataupun panjang), maka takdirkanlah hal itu bagiku kemudian berkatilah aku dalam hal tersebut. Dan apabila Engkau mengetahui bahwa perkara ini tidak baik dalam agamaku, hidupku atau akhir urusanku kelak, (dalam jangka pendek atau panjang), maka jauhkanlah perkara tersebut dariku dan hindarkanlah duriku darinya, lalu takdirkanlah yang baik buat diriku bagaimanapun adanya, kemudian buatlah aku ridha dengannya" (HR. Al-Bukhari, (VII/162)

Mungkin dimatamu seseorang yang kau yakini jodohmu terlihat baik tapi bisa saja dia hanya menampakan kebaikannya saja di depanmu padahal banyak perangai buruk yang dia sembunyikan. Yang tahu isi hati dan masa depan seseorang hanya Allah makanya diperlukan istikharah dalam menentukan pilihan tak hanya jodoh, bahkan semua pilihan harus meminta petunjuk Allah yang Maha Mengetahui.

"Ya Allah semoga si A jadi jodohku jika bukan mohon di cek lagi mungkin ada yang salah" ini do'a yang sangat salah dan dapat merusak aqidah, Allah itu Maha Mengetahui, jangan meminta sesuatu yang tidak baik karena diri kita sendiri belum tau apa yang baik untuk kita.

Setelah hari demi hari dilewati oleh para jomblo dengan kegiatan menunggu jodoh, apa pernah terbesit di dalam pikiran kita bahwa kematian datang setelah menikah, karena jomblo bukan alasan ajal untuk menunda kedatangnya. Calon pengantin itu belum pasti, calon istri sholehah itu juga belum pasti, yang pasti kita semua ini calon mati. Sering kali ku baca qoutes "biarlah do'a yang mempersatukan kita", kita di sini adalah jodoh, padahal layaknya kematian yang sudah ditentukan waktunya begitu pula pertemukan kita, tak perlu minta dipercepat atau diperlambat semua sudah Allah tentukan.

Sudah banyak kajian tentang nikah kita ikuti sehingga kajian lain jadi terlupakan. Rasanya kita lebih sibuk mempersiapkan pernikahan dan lupa mempersiapkan kematian. Bukan berarti ilmu tentang pernikahan tak penting tapi jangan lupankan ilmu lainnya.

Kita sering kecewa jika sang idaman tak menjadi pasangan hidup kita tapi kita tak pernah kecewa ataupun sedih saat al-qur'an jangan kita baca. Kita sering cemburu jika ada teman menikah tapi kita biasa biasa saja saat teman menambah hafalan al-qur'annya.

Sebenarnya untuk siapa kita menikah? Ikuti sunnah Rasulullahkan? Untuk taat kepada Allah? Banyak orang meminta dipercepat pertemuan dengan jodohnya seperti anak kecil yang meminta mainan, setelah diberikan mainan tak lama rasa bosan datang atau mungkin justru mainan telah rusak dan hancur tak karuan. Setelah mendapatkan jodoh, lupa kalau tugasnya merawat pernikahan itu untuk tetap berjuang dalam agama Allah.

Orang yang belum pernah menikah akan bilang menikah itu enak, menikah itu bukan soal kebahagian saja tapi ada perjuangan di dalamnya. Daripada habiskan waktu untuk menunggu dan memikirkan jodoh yang belum kunjung datang lebih baik kita sibukan diri ini untik mengingat kematian dan perbanyak amal kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar