Sabtu, 11 Februari 2017

SEMUA BENAR JIKA BERCANDA

Semua manusia terlahir polos seperti kertas putih, namun kertas itu menjadi berwarna dan timbul berbagai bercak akibat orangtua, teman dan lingkungan. Sejak kecil aku dan anak anak pada umumnya mungkin merasakan hal yang sama sering dibohongi dan dijaili. Anak nangis bingung bikin diem akhirnya keluar tipu daya kebohongan beserta janji janji palsu demi menghapus air mata sang anak, itu sangat berpengaruh terhapap tingkat kejujuran anak, karena apapun yang ada disekitarnya akan ditirunya dengan mudah. Tak berhenti di situ, kejailan masih sering di lakukan ke anak anak. Hingga akhirnya pada zaman sekarang suka berbohong dan jail dengan mengatas namakan bercanda.

Aku termasuk korban dan pelaku. Korban pergaulan yang salah yang berakibat menjadi pelaku kejailan remaja masa kini. Saat aku masih berseragam putih abu abu, siang itu teman sekelasku mendekatiku yang sedang duduk santai sambil menulis di dalam kelas, dia melirik ke kanan dan kekiri, pandangannya mencurigakan. Lalu menatapku kan menunjukan sebuah barang kecil sering terselip dan merupakan benda sangat penting, kunci namanya lebih tepat lagi kunci motor yang entah milik siapa.

"Din ini kunci motornya madam, jangan bilang bilang ya" dia berbisik padaku sambil memasukan kunci tersebut ke tempat pencilku. Dulu aku sangat suka ketika becandaanku membuat oranglain bingung, marah, pokoknya susah, tapi tetap ada batasannya, meski jahil aku sulit berbohong. Sehingga aku jawab saja "ya" sambil pandanganku mecari keberadaan sang pemilik kunci motor.

Waktu pulang sekolah pun tiba, aku pulang tanpa rasa bersalah, aku tak merasa ada sesuatu yang aneh. Sesampainya di rumah, ku kerjakan PR seperti biasa, terkejut dan sangat merasa bersalah, aku lupa kunci motor temenku terbawa. Keesokan harinya aku tanya bagaimana temenku bisa pulang, ternyata dia ambil dulu kunci serep di rumah baru bisa pulang. Awalnya memang lucu ketika oranglain bingung dengan sesuatu yang kita sembunyikan, namun aku sadar segala becandaan yang itu merugikan oranglain itu bukan becanda namanya.

Kebohongan pun tidak bisa dilakukan atas dasar becanda. Ketika oranglain sakit hati dengan apa yang kita katakan dan perbuat maka ketika di akhirat nanti dia akan mencarimu untuk dimintai petanggungjawaban atas tindakannya termasuk tentang becanda yang keterlaluan.

Apakah sama bohong dengan jujur? Tentu beda, tak akan bohong jadi jujur (suatu yang benar) jika bercanda. Kebohongan yang diperbolehkan hanya 3 hal : bohong dalam perang, bohong suami-istri, bohong mendamaikan dua orang yg bertengkar, selain itu semua segala bentuk bohong itu dosa termasuk dalam bercanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar