Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Ku merindu
hari kemarin, hari dimana dulu ku tak bersyukur seperti hari ini. Hari kemarin
ingin ku ulangi, bagaikan ujian sekolah, aku ingin melakukan remedial untuk
hari kemarin. Ku ingin hapus hal-hal yang harusnya tak ku perbuat dan ku
perbanyak amal yang bermanfaat, tapi itu mustahil karna hari kemarin tak
mungkin kembali.
Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Ku ingin
segera esok hari, karna esok aku akan melakukan ini, itu, dan lain lain, lalu
esok pun menghampiriku, namun tetap saja ku mengatakan esok esok dan esok aku
akan melakukan hal tersebut. Lalu kapan? Karna aku yang sekarang belum tentu bertemu dengan hari
esok.
Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Apa yang telah
ku lakukan hari ini? Apakah hari ini ibadahku sempurna? Apakah hari ini aku
sudah bermanfaat bagi orang lain? Apakah aku hari ini sudah lebih baik dari
hari kemarin? Apakah aku hari ini akan lebih buruk dari hari esok? Tak ada yang
tau, tapi bukan berarti tak ada yang usaha
Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Ketika ada
sedikit waktu, ku mengeluh dan mengatakan “andai waktuku lebih banyak pasti ku
bisa berbuat banyak”. Namun ketika Allah karuniakan aku waktu luang yang tak
terhitung nilainya, semuanya terbuang sia-sia dengan ku menunda-nunda
pekerjaanku, ibadahku, dan amalku. Ku lebih memilih bermalas-malasan karna ku
menganggap waktuku masih banyak
Rasanya tak bersyukur dengan hari ini. Sekarang
adalah waktu dimana aku hidup, waktu yang menentukan hari esokku, waktu yang
menjadi akibat dari sebabku di hari kemarin. Sekarang adalah waktuku untuk
bersyukur, karna ku tak tau satu detik lagi masih dapat ku menikmati waktu yang
sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar