Kesejukan udara pagi selalu mencegahku untuk tetap duduk diam menikmati teh hangat karena aku memang tak suka minum teh selain ketika bertamu, dan sinar matahari pagi selalu memaksaku untuk tidak nyenyak di kasur, serta alasan utama agar aku tak berpesta dengan kemalasan adalah keberkahan yang Allah turunkan dipagi hari. Hari ini ponakanku libur, aku yang menginap di rumah saudaraku ini selalu suka mengajak ponakanku ke kulon deso di pagi hari, tempat yang menyajikan pemandangan indah berupa hamparan kebun sayuran dengan background gunung bak imajinasi anak TK yang tertuang dalam kertas gambarnya namun ini adalah lukisan Tuhan yang tidak akan ada bandingannya. Dan harus diingat ini baru dunia yang tak ada nikmat yang lebih baik dari nikmat surga.
Kami berjalan berdua saja, banyak yang kami perbincangkan, wajar saja karena ponakanku masih duduk dibangku kelas 3 SD, dia masih kritis, banyak hal yang ingin dia ketahui dan dia pertanyakan, apa dan kenapa adalah kata tanya yang jadi andalannya. Hingga suatu ketika kami sedang jalan pulang, ponakanku yang sedang asyik memainkan daun daun atau buah buah kecil yang ada ditangannya tiba tiba melontarkan sebuah pertanyaan tanpa menatapku.
"Tante, kenapa ya Allah ciptain macan sama singa, kan mereka hampir sama kenapa Allah gak ciptain singa saja atau macan saja" dengan polos dia bertanya dengan pertanyaan yang tak pernah terpikirkan olehku sehingga membuatku termenung untuk beberapa detik, bukan karena suaraku habis atau tenggorokanku gatal tapi aku diam karena bingung menjawab pertanyaan yang aku tak paham, tapi aku paham anak kecil tidak suka dengan jawaban tidak tau, menurut mereka orang dewasa harus tau segalanya, qodaruAllah terlintas jawaban di otakku
"Tante manusia, irza manusia, kenapa Allah ciptain tante sama irza, kenapa Allahgak ciptain tante saja?" Dengan intonasi lembut bal guru TK ku jawab pertanyaan dengan pertanyaan
"Ih tante ini" sambil memukulku pelan dengan tangan mungilnya, dari dalam lubuk hati terdalam ku tak merasa sakit karena pukulannya tapi aku merasa terpukul dengan pertanyaannya, maaf dek, bukan tante tak mau menjelasakan tapi tante memang bingung bagaimana menjelaskan padamu bahwa Allah itu maha tau, bahkan butuh penelitian bertahun tahun hanya untuk membuktikan apa yang telah Allah tetapkan. Kita hanya diminta beribadah kepada-Nya, akal yang diberikanNya memang untuk berpikir namun bukan untuk mempertanyakan segala kuasa Nya. Aku yakin irza (nama ponakanku) anak pintar InsyaAllah paham dengan jawaban yang cukup tak memuaskan, bisa jadi mungkin irza akan lupa pertanyaan dan jawaban ini tapi tante akan jadikan ini sebagai pelajaran.
Di lain hari masih dengan irza, kini ku berdiskusi dengannya di kamarnya yang sudah menjadi kamarku semenjak aku terdeportasi dari asrama kampus. Ku lupa saat itu siang atau malam, yang jelas bukan pagi hari. Kala itu irza asyik memainkan Hpku, aku mengajaknya untuk shalat, namun dia menjawab dengan segala kepolosannya
"Nanti saja tante, kan gak papa" dia berbicara padaku namun tangan dan pandangan matanya terfokus pada hpku
"Eh, ayo harus shalat diawal waktu"
Jurus pamungkasnya pun keluar
"Kenapa tante?" Mulai menggeletakan hp lalu memalingkan pandangan ke arahku
Izinkanku mencari jawaban beberapa detik ya dek, dalam hatiku, alhamdulillah Allah yang memberik kemampuanku untuk menjawab
"Siapa yang menjamin kita hidup nanti, gak ada yang tau 5 menit lagi ada apa dek, kalau misalnya tiba tiba gempa terus kita mati gimana? Malaikat tanya kenapa kamu tadi belum shalat? Terus irza jawab apa?"
Dengan tatapan tajam ku berusaha menakut nakutinya
"Ih tante ini, bikin takut aja"
"Beneran, kalau misalnya inu tante belum shalat keluar rumah tiba tiba kecelakan siapa yang nyangka, bisa aja kan, tante harua jawab apa kalau malaikat tanya" masih dengan tatapan tajamku namun kali ini intonasi lebih rendah agar dia tak cuma takut tapi paham
"Ya ya te, jawab apa ya kalau ditanya malaikat" sedikit salah fokus tapi setidaknya dia mendengarkan dan memperhatikanku
"Masa mau jawab karena lagi males, lagi asyik main, hayo masuk neraka, ayo shalat 5 menit lagi kalau ada gempa gimana hayo"
Dengan canda ku ingin mengajaknya serius
"Ya deh ya, yuk shalat te" dia pun menyerah dengan segala kengeyelannya.
Bukan aku yang mengajarinya tapi dia, anak kecil yang baru kelas 3 SD ini yang banyak membuatku belajar banyak hal
Pertanyaan tentang Tuhan kali ini yang lebih rumit menjelaskan, andai ada makul cara menjawab pertanyaan anak kecil InsyaAllah aku tertarik mengikutinya. Kali ini perbincangan kita di dapur saat sedang asyik makan, kita berhadapan duduk manis di satu meja. Aku yang memulai pertanyaan
"Dek, di depan itu bibit apa?"
"Yang mana te?"
"Itu lho yang item deket pintu"
"Kecil kecil itu ya te?"
"Ya, bibit apa itu"
"Oh itu terong te"
"Oh" kataku sambil menggukkan kepala untuk menunjukan aku paham dengan yang dia maksud
"Te, kan terong tumbuh dari biji, kalau dulu banget dari mana terong sebelum ada manusia?"
Lagi lagi aku dihadapkan dengan pertanyaan cukup menantang dan membingungkan, bahasa apa yang harus ku gunakan agar kau paham, lamunanku sebelum dapat pertolongan dari Allah untuk menjawab
"Kan Allah ciptakan segalanya dulu bumi dan langit baru menciptakan manusia jadi tanaman terong itu Allah yang ciptakan"
"Terus dinausaurus te?"
"Dinausaurus itu di sejarah kalau islam gak ngajarin"
"Nabi Adam ya te manusia pertama ya"
"Iya" alhamdulillah ku bisa menjawab sampai ini, namun belum puas ku melepaskan nafas lega ada petanyaan selanjutnya
"Kalau semua ini yang ciptain Allah terus yang menciptakan Allah siapa?"
Ini pertanyaanku waktu kecil dek, kenapa kembali ke aku pertanyaannya. Aku dibuatmu bingung dengan bahasa apa ku menjelaskan jika pembahasan Al-Qur'an aku takut salah dalam menyampaikannya, tapi jika dgn bahasamu gimana caranya. Memohon pemahan pada Allah itu satu satu jalannya.
"Allah maha pencipta jadi gak ada yang ciptakan Allah karena Allah menciptakan segalanya, lihat manusia bikin robot bisa gerak tapi gak bisa tumbuh bertahun tahun segitu saja tapi Allah ciptakan manusia hidup dulu irza kecil sekarang bisa sebesar ini"
"Ehm, bisa te, dulu buat robot kecil terus sekarang di rubah buat yang besar"
"Itukan diperbaiki kalau kita kan tumbuh sendiri, beda dek"
"Oh ya ya, berarti Allah gak ada yang menciptakan ya te"
"Iya dek, cepet makannya, tante mau habis ni" sedikit mengalihkan pembicaraan, ku takut ku semakin sulit menjelaskan dan pemikiranmu semakin salah. Alhamdulillah Allah yang memudahkan dalam ku menjawab segala pertanyaannya.
Tips : jangan sering katakan tidak tau pada anak, ikuti pekembangan anak dan zamannya jangan sampai kita terlihat lebih bodoh darinya, biarkan anak bereksplorasi dengan segala kalimat tanyanya, yang utama selalu mohon kebaikan pada yang Maha Baik, pencipta segalanya, Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar